Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok -Permintaan yang terus meningkat untuk lele telah menjadikannya sebagai peluang bisnis menarik. Pada tahun 2024, harga jual ikan lele telah mencapai kisaran Rp 15,000 hingga Rp 17,000 per kilogramnya, bergantung pada ukuran dan kualitasnya.
Sementara itu, harga bibitnya berkisar antara Rp 200 hingga Rp 400 per ekor. Dengan potensi keuntungan ini, penting untuk mempelajari metode budidaya ikan lele, terutama di kolam tembok.
Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk budidaya ikan lele, dan salah satunya adalah melalui kolam tembok. Pendekatan ini menjadi pilihan utama bagi peternak yang ingin menjalankan bisnis ini secara berkelanjutan dan efisien.
Kelebihan dan Kekurangan Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok
Cara budidaya ikan lele di kolam tembok adalah salah satu pilihan media terbaik untuk ternak lele. Kolam ini dibangun dengan menggunakan bahan pasir dan semen. Bagi yang masih ragu, berikut adalah beberapa kelebihan serta kekurangan budidaya ikan lele dengan kolam tembok:
1. Awet dan Tahan Lama
Para peternak memilih kolam tembok karena daya tahannya yang bagus dan awet. Karena terbuat dari pasir dan semen, maka kolam akan tetap aman meskipun terkena musim panas atau musim hujan. Apabila sedang angin kencang pun, kolam akan tetap aman karena kokoh dan kuat.
2. Ikan Lebih Aman
Kelebihan lain dari menggunakan kolam tembok adalah ikan menjadi lebih aman. Ikan tidak akan mudah jatuh dan loncat keluar dari kolam. Sehingga ikan juga tidak akan mudah lebih hilang seperti menggunakan metode yang lain.
3. Biaya Perawatan yang Murah
Pembangunan kolam dengan tembok membutuhkan biaya yang lebih mahal. Namun, biaya perawatannya akan lebih murah karena tidak membutuhkan perawatan khusus. Perawatan rutin yang perlu dilakukan hanya untuk air kolamnya agar tidak keruh.
4. Biaya Pembuatan yang Lebih Mahal
Dibandingkan dengan metode yang lainnya, metode ini memang membutuhkan biaya yang lebih mahal. Selain itu, proses pembuatannya pun membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan kain terpal. Agar hasilnya maksimal, pastikan yang membangun kolam memahami dasar cara pembangunan kolam.
5. Potensi Teracuni oleh Semen
Ketika memutuskan untuk membangun kolam dengan tembok, maka pastikan seluruh semennya kering terlebih dahulu. Jangan memasukkan bibit atau lele yang sudah besar ke kolam yang masih basah.
Selain akan merusak kolam, ikan lele bisa teracuni dengan memakan semen yang masih basa. Jadi, pastikan bahwa kolamnya telah kering dulu sebelum memasukkan lele ke dalamnya.
Langkah-langkah Mempersiapkan Kolam
Cara membudidayakan lele di kolam tembok pun terbilang cukup mudah. Nah, kali ini kami akan mengulas tata cara dan tips membudidayakan ikan lele pada kolam tembok. Mempersiapkan kolam adalah salah satu langkah awal beternak ikan lele. Adapun persiapan yang harus Anda perhatikan adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Kolam
Kolam dibuat dengan menggunakan campuran semen dan pasir serta kerangka besi. Pembuatan konstruksi di bagian dasar dibuat agak miring dari arah masuknya air ke arah keluarnya air. Hal tersebut agar Anda mudah dalam melakukan pengurasan. Jangan lupa juga membuat parit di tengah kolam agar mudah saat proses panen.
2. Pengeringan Kolam
Pastikan kolam kering dan harus disterilkan terlebih dahulu. Caranya yaitu dengan mengisi air ke dalam kolam separuh dari tinggi kolam. Kemudian, masukan batang pohon pisang. Biarkanlah batang tersebut di dalam kolam hingga membusuk. Tujuannya yaitu untuk menghilangkan racun dari sisa zat kimia dari bahan konstruksi kolam.
Setelah itu, keringkanlah air dalam kolam. Setelah 2-3 keluarkan air di dalamnya dan isi kembali dengan air bersih yang akan digunakan untuk mengisi kolam.
Waktu yang terbaik untuk mengeringkan kolam adalah 1-2 minggu setelah pembangunan. Untuk mengecek apakah kolam sudah siap digunakan atau tidak, cobalah mencium bau kolamnya kembali. Kolam seharusnya sudah siap jika tidak ada bau bekas semen lagi.
3. Pemupukan
Setelah kering dan batang pohon pisang diangkat, taburkanlah pupuk. Gunakanlah pupuk kotoran kambing, kotoran sapi, ataupun kompos yang dicampur tanah. Tujuannya agar cacing kecil dan plankton tumbuh sebagai pakan alami lele.
4. Pengisian Air
Pengisian air dilakukan secara bertahap. Pertama masukkan sekitar 30 cm, lalu diamkan 3 hari. Biarkan kolam tersinari cahaya matahari agar biota air dan plankton tumbuh dengan baik. Setelah 3 hari, tambahlah air sekitar 90 – 100 cm, atau tergantung kedalaman kolam.
Baca Juga:
- Panduan Cara Budidaya Ikan Lele yang Tepat
- Cara Budidaya Ikan Lele Bioflok
- Biaya Ternak Lele Kolam Terpal
- Cara Budidaya Ikan Lele di Terpal
Tahapan Budidaya Ikan Lele
Pada tahapan ini, Anda akan mengetahui bagaimana proses pemilihan bibit hingga panen. Berikut ulasannya:
1. Pemilihan Bibit
Pilihlah jenis bibit yang bagus. Ciri-ciri bibit bagus dapat dilihat dari kelincahan gerakannya. Pastikan juga bibit yang Anda pilih tidak mengalami cacat tubuhnya dan tidak memiliki bercak.
Cara lain untuk melihat benih ikan lele unggul atau tidak adalah dengan melihat fisik dari ikan tersebut. Lele jantan memiliki perut yang ramping, tulang kepala yang pipih serta warnanya lebih gelap.
Biasanya lele jantan lebih aktif dibandingkan dengan yang betina. Dan untuk memastikan bahwa lele tersebut adalah jantan adalah pada kelaminnya yang berbentuk runcing.
Sedangkan untuk lele betina, perutnya lebih besar daripada punggungnya. Gerakannya pun lebih lambat dibandingkan dengan lele jantan.
2. Penebaran bibit
Masukkan bibit lele ke dalam kolam. Usahakan agar Anda tidak langsung memasukkannya. Tujuannya agar lele dapat beradaptasi dengan suhu air.
Pasalnya, suhu pada jerigen atau ember tempat benih lele berbeda dengan kolam.Caranya, masukkanlah benih lele dengan wadahnya. Biarkan selama kurang lebih 15-30 menit. Biarkan lele keluar dengan sendirinya.
3. Pemberian Pakan
Pastikan Anda memberi pakan yang memiliki kandungan protein tinggi, vitamin, mineral, dan berbagai gizi lainnya. Untuk pakan alami, sudah tersedia di dalam kolam berupa cacing kecil dan plankton-plankton. Namun, pastikan pakan tambahannya Anda penuhi. Untuk pakan tambahan, Anda bisa menggunakan ikan rucah, bekicot, dan lainnya.
4. Pemeliharaan
Untuk pemeliharaan, pastikan Anda selalu membersihkan kolamnya secara rutin. Kuraslah kolam dan bersihkan jangan sampai ada endapan pakan di dasar kolam.
Karena, endapan pakan mengandung zat amonia yang dapat menyebabkan kematian pada lele. Pasanglah strimin untuk melindungi pipa atau pintu masuk air agar hama tidak masuk.
5. Pemanenan
Lele bisa dipanen setelah melewati masa 2,5 bulan hingga 3,5 bulan. Dua Minggu sebelum dipanen, pastikan frekuensi pakan Anda kurangi. Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan pada saat memanen agar tidak terluka. Untuk 1 kg lele, bisa berisi 5 hingga 9 ekor.
Proses Kawin
Selain mendapatkan ikan lele yang banyak dengan membeli bibitnya, para peternak juga bisa mendapatkan lele dengan cara mengawinkan lele betina dengan yang jantan. Ketika lele sudah besar, maka satukan lele betina dengan yang jantan. Alat kelamin jantan berwarna merah, sedangkan yang betina berwarna kuning.
Ketika lele sudah berhasil kawin, maka siapkan ember yang diisi air untuk menampung benih lele. Selanjutnya, cara budidaya ikan lele di kolam tembok pun bisa diulang kembali dari awal untuk mendapatkan lele yang sehat.
Tanya Jawab Seputar Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok
Nah, itulah cara budidaya ikan lele di kolam tembok. Prosesnya pun tergolong cukup mudah. Tertarik untuk memulainya? Siapkanlah tempat dan bahan-bahan untuk pembuatan kolamnya. Selamat mencoba.
Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok