Budidaya Ikan Lele Bioflok – Budidaya ikan lele masih menjadi usaha yang potensial hingga saat ini. Terlebih, kini telah hadir suatu metode baru dalam pembudidayaannya. Metode tersebut dikenal dengan nama budidaya ikan lele bioflok.
Cara Budidaya Ikan Lele Bioflok untuk Pemula
Ternak ikan lele sendiri terbilang sangat menguntungkan. Terlebih lele merupakan jenis ikan yang memiliki daya tahan tubuh yang baik.
Apa Itu Budidaya Lele Bioflok?
Budidaya lele bioflok merupakan metode yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme/ flok/bakteri pembentuk gumpalan. Nantinya, biota tersebut bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan lele. Sehingga, ternak lele menjadi lebih hemat, terutama untuk biaya pakan.
Budidaya lele bioflok sendiri tidak membutuhkan modal besar. Dibandingkan budidaya konvensional, bahkan bioflok terbilang paling murah. Proses pembudidayaannya pun bisa dilakukan di lahan yang tidak terlalu luas. Hasil panennya bahkan lebih banyak dibandingkan cara konvensional.
Cara Budidaya Lele Bioflok
Penasaran bagaimana cara membudidayakan lele melalui sistem bioflok? Simak ulasannya di bawah ini:
Pembuatan Kolam
Budidaya lele bioflok dilakukan di dalam kolam berbentuk bulat. Kolam terbuat dari terpal. Ukurannya berdiameter 3 meter untuk 3.000 ekor lele. Bagian dasar kolam dipasang pipa. Fungsi pipa tersebut yaitu untuk jalan keluar kotoran lele yang mengendap di dasar kolam.
Untuk proses pembuangan kotoran, harus diikuti dengan penambahan air. Tujuannya agar kolam tidak mengering. Sementara, kotoran yang tadi dibuang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik atau pakan lele itu sendiri.
Pengaturan Air
Masukan air dengan tinggi ideal 80-100 cm. Pada hari kedua, masukan probiotik sebanyak 5 ml. Di hari ketiga, masukan probiotik molase sebanyak 250 ml, dan pada malam hari ditaburkan dolomite sebanyak 150 – 200 gr. Probiotik merupakan bakteri yang bersifat baik sebagai bahan pakan lele.
Penaburan Benih Ikan Lele
Setelah kolam siap, pastikan Anda sudah memiliki sejumlah benih ikan lele terbaik. Namun, sebelum benih ditaburkan, tunggulah selama 7-10 hari. Setelah menunggu, masukan benih ikan lele yang sudah siap ditebarkan. Setelah penebaran ikan lele, tambahkan kembali probiotik keesokan harinya sebanyak 5 ml.
Perawatan Ikan Lele
Pastikan Anda selalu memperhatikan perkembangan ikan lele. Sebelum lele mencapai panjang 12 cm, masukkanlah probiotik sebanyak 5 ml, 2 butir ragi tape, air dolomite 200-300 gram, dan ragi tempe 1 sendok makan. Lakukan hal tersebut setiap 10 hari sekali.
Artikel Lain: Cara Budidaya Ikan lele di Kolam Tanah
Jika lele sudah melebihi panjang 12 cm, maka masukkan kembali probiotik sebanyak 5 ml, ragi tape 6-8 butir, air dolomite 200-300 gram, dan ragi tempe 3 sendok makan. Sebelum Anda memasukannya, larutkanlah terlebih dahulu ke dalam air.
Pemberian Pakan
Usahakan untuk selalu rutin memberi pakan ikan lele. Karena, ikan lele memiliki sifat kanibal. Jika mereka kelaparan, mereka akan memangsa kawannya sendiri. Maka dari itu, pilihlah jenis pakan berkualitas dan sesuai porsi berat lele itu sendiri. Pakan lele harus dicampur dengan biotik. Jangan lupa juga untuk mengurangi dosis pakan jika sudah terbentuk gumpalan/flok.
Masa Panen
Tibalah kita memasuki masa yang paling dinantikan, yaitu masa panen. Ikan lele memiliki masa panen 2,5 – 3,5 bulan. Agar mudah memanen lele, kurangi terlebih dahulu air di dalam kolam. Jangan lupa menggunakan sarung tangan agar tidak terluka.
Keuntungan dan Kelebihan Budidaya Ikan Lele Bioflok
Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok saat ini menjadi salah satu metode yang populer di kalangan peternak ikan.
Sistem bioflok ini menggunakan bakteri untuk mengubah limbah organik menjadi nutrisi untuk ikan, sehingga tidak memerlukan pergantian air secara teratur. Selain itu, ada beberapa keuntungan dan kelebihan lain dari budidaya ikan lele dengan sistem bioflok yang patut diketahui.
Hemat Air dan Pengurangan Biaya
Sistem bioflok memungkinkan peternak untuk menghemat air hingga 90% karena tidak memerlukan penggantian air secara teratur seperti pada sistem budidaya konvensional.
Selain itu, dengan menggunakan bakteri sebagai pengurai limbah organik, sistem bioflok juga mengurangi biaya pengeluaran peternak dalam hal pembersihan dan pergantian air.
Artikel Lain: Cara Budidaya Ikan Lele di Terpal
Produksi Ikan yang Lebih Cepat dan Efisien
Dengan menggunakan sistem bioflok, ikan lele dapat tumbuh lebih cepat karena nutrisi yang tersedia lebih terkonsentrasi dan mudah diserap oleh ikan.
Selain itu, ikan lele yang dipelihara dengan sistem bioflok memiliki kualitas dan kebersihan yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan menarik minat konsumen.
Lingkungan yang Lebih Ramah
Sistem bioflok menghasilkan limbah organik yang lebih sedikit dan tidak memerlukan pergantian air secara teratur, sehingga dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
Selain itu, bakteri yang digunakan dalam sistem bioflok juga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dapat merusak lingkungan.
Meminimalisir Risiko Penyakit
Dengan menggunakan sistem bioflok, peternak dapat meminimalisir risiko penyakit pada ikan lele.
Bakteri yang digunakan dalam sistem bioflok dapat membantu mempertahankan kebersihan dan kesehatan ikan lele dengan cara menguraikan limbah organik dan menjaga kualitas air.
Meningkatkan Profitabilitas Usaha
Dengan mengurangi biaya pengeluaran, mempercepat produksi ikan, dan meningkatkan kualitas ikan yang dihasilkan, maka sistem bioflok dapat meningkatkan profitabilitas usaha peternak.
Selain itu, dengan adanya permintaan pasar yang semakin tinggi terhadap produk ikan lele yang dihasilkan dengan sistem bioflok, maka dapat membuka peluang bisnis yang lebih luas dan menguntungkan.
Itulah penjelasan dan cara budidaya ikan lele bioflok. Proses pembuatan kolam yang mudah, ditambah modal yang kecil, menjadi kelebihannya. Tertarik untuk menggelutinya? Ikuti langkah-langkah di atas, lalu cari benih terbaik agar panennya memuaskan. Selamat mencoba.