Cara Menanam Buah Naga – Buah naga merupakan salah satu anggota keluarga dari tanaman kaktus. Meskipun buah ini banyak ditemui serta tumbuh di Asia, namun sebenarnya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
Sekitar tahun 2000 buah ini mulai populer di Indonesia, sehingga banyak para pecinta tanaman berlomba-lomba mempelajari cara menanam buah naga.
Setelah dilakukan percobaan di beberapa lokasi, ternyata buah naga sangat cocok ditanam pada daerah-daerah di Indonesia. Dengan bentuknya yang unik, berbeda dengan buah pada umumnya, sehingga buah ini semakin populer dan banyak digemari. Selain bentuknya yang unik, buah naga juga kaya akan manfaat.
Buah naga merupakan salah satu buah lokal yang saat ini menjadi favorit masyarakat Indonesia. Dilansir dari barometer99.com, sentra produksi utama untuk buah ini berada di Banyuwangi yang mampu memproduksi 35,687 ton per tahunnya. Namun banyaknya lahan ini ternyata masih tidak mencukupi kebutuhan yang ada.
Maka tidak heran jika saat ini banyak orang yang berminat untuk belajar cara menanam buah naga. Selain modalnya yang tidak terlalu besar, proses penanaman buah naga cukup mudah dan tidak terlalu membutuhkan perawatan.
Manfaat Buah Naga Bagi Manusia
Selain rasanya yang lezat serta harganya yang terjangkau, orang menyukai buah naga karena banyaknya manfaat yang terkandung dalam buah tersebut. Sama halnya dengan buah lokal lainnya, buah ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Untuk lebih detailnya, berikut adalah manfaatnya:
Baca Juga: Cara Menanam Buah Tin
1. Mengandung Antioksidan
Siapa yang tidak mengenal senyawa antioksidan yang mampu menjaga tubuh dan melawan berbagai macam kronis? Ya, buah ini merupakan salah satu buah yang mengandung beberapa jenis antioksidan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Diantaranya adalah betalains, flavonoid dan hydroxycinnamates.
Setiap senyawa antioksidan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya senyawa ini mampu menjaga tubuh dari penyakit jahat seperti kolesterol jahat serta kanker. Jadi, tidak ada salahnya mengkonsumsi buah ini secara rutin.
2. Memperlancar Detoksifikasi
Jika ada yang mengalami kesulitan dalam mengeluarkan racun di dalam tubuh, maka selain memakan pepaya, cobalah buah naga. Salah satu khasiat dari buah ini adalah mampu mengurangi radikal bebas yang ada di dalam tubuh. Caranya tentunya dengan detoksifikasi racun yang ada di dalam tubuh.
3. Menurunkan Resiko Diabetes
Buah naga dikenal sebagai buah yang memiliki banyak nutrisi dan kaya serat. Dengan kandungan inilah, buah naga dipercaya mampu menjaga kadar gula bisa kembali normal. Oleh karena itu, seringkali buah naga dijadikan salah satu jenis camilan oleh pasien diabetes.
Selain itu, kandungan seratnya yang tinggi membuatnya sangat cocok untuk digunakan para wanita yang sedang berdiet. Jadi, mengkonsumsi buah ini dalam jumlah yang banyak tidak akan membuat gemuk.
4. Mengandung B3
Salah satu vitamin yang ada di dalam buah naga adalah vitamin B3. Jenis vitamin ini dikenal mampu meredakan penyakit tenggorokan seperti batuk dan gatal-gatal pada tenggorokan. Jadi, meskipun ada yang batuk, siapapun bisa tetap memakan buah ini tanpa khawatir.
5. Sumber Folat & Zat Besi
Buah naga juga dikenal mengandung folat yang tinggi. Nutrisi ini sangat bagus untuk wanita hamil karena dapat membentuk sel darah merah untuk bayi yang tumbuh di dalam. Oleh karena itu, buah ini sangat disarankan untuk dikonsumsi wanita hamil, apalagi komposisi gulanya tidak terlalu tinggi.
Buah naga juga mengandung zat besi yang dapat diubah menjadi sel darah merah sehingga dapat mencegah wanita anemia selama kehamilan. Jadi, sekali makan buah naga, ada dua vitamin yang akan didapatkan oleh ibu hamil.
Jenis-Jenis Buah Naga
Pada umumnya, orang Indonesia hanya mengenal buah naga warna merah saja yang ada di Indonesia. Padahal saat ini ada beberapa jenis buah naga yang bisa dibudidayakan selain yang merah. Untuk lebih detailnya, berikut adalah jenis buah naga yang bisa dibudidayakan di Indonesia:
Artikel Lain: Cara Merawat Buah Jambu Kristal
1. Buah Naga Merah
Buah naga merah merupakan salah satu buah yang paling umum dan banyak diminati di Indonesia. Selain karena rasanya yang legit, rasanya cukup manis dibandingkan dengan jenis lainnya. Buah naga menjadi salah satu pilihan petani karena akarnya yang kuat & mudahnya proses penanaman.
2. Buah Naga Kuning Daging Putih
Sesuai namanya, buah naga jenis ini memiliki daging berwarna putih namun kulit warna kuning. Secara rasa, rasanya sangat manis dan legit. Namun beberapa orang merasa bahwa rasa buah naga ini terlalu manis. Perbedaan buah naga ini adalah tempat budidayanya yang lebih cocok di daerah tinggi.
3. Buah Naga Merah Daging Putih
Salah satu jenis buah naga yang juga banyak dijumpai di Indonesia adalah buah naga merah dengan daging putih. Ukurannya cenderung besar dibandingkan dengan yang lain dan memiliki produktivitas yang cukup tinggi.
Syarat Tumbuh Buah Naga
Karena buah naga merupakan salah satu tumbuhan kaktus, maka tidak heran jenis buah ini menyukai daerah dataran rendah hingga menengah. Karena pada mulanya buah naga berasal dari daerah gurun pasir dengan cuaca panas dan kering. Pada umumnya buah naga dapat bertumbuh dengan beberapa syarat sebagai berikut:
- Jenis buah naga dengan daging putih dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian kurang dari 300 mdpl.
- Jenis buah naga berwarna merah dapat tumbuh dengan baik jika berada pada ketinggian 0-100 mdpl
- Sedangkan buah naga berkulit kuning serta putih tak bersisik, dapat tumbuh dengan baik pada daerah dingin yang memiliki ketinggian 800 lebih mdpl.
Perawatan Buah Naga
Cara menanam buah naga yang baik berkaitan dengan sukses tidaknya proses perawatan yang dilakukannya. Perawatan menjadi salah satu faktor penting dalam budidaya tanaman.
Meskipun cara penanamannya sukses namun jika tidak diimbangi dengan perawatan yang mendukung, hasilnya tidak akan memuaskan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam merawat buah naga, berikut ulasannya:
1. Pengairan Secukupnya
Jenis buah yang tidak menyukai banyak air, jadi akan sangat baik jika dilakukan penanaman di lingkungan dengan curah hujan rendah. Adapun proses pengairan saat tidak hujan dilakukan 2 hari sekali pada waktu pagi dan sore hari. Pengairan dilakukan dengan air secukupnya, jangan sampai air menggenang.
2. Dilakukan Pemangkasan
Pada masa awal pertumbuhan kira-kira pohon sampai diujung tiang panjat, lakukanlah pemangkasan pada tunas dan disisakan 1 saja. Setelah mencapai dewasa, tunas yang tidak diperlukan dan membusuk juga harus dipangkas. Sedangkan batang yang busuk ditimbun didalam tanah agar tidak menular. Cabang yang telah berbuah 4 kali sebaiknya dilakukan pemangkasan kemudian dijadikan bibit.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan saat pohon belum mencapai tiang panjatan. Menggunakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam, lebih baik jika sudah kering dan difermentasi. Jika menerapkan pupuk buatan, gunakan pupuk yang mengandung unsur N lebih banyak. Adapun jika pohon telah dewasa gunakan pupuk lebih banyak yang mengandung unsur P dan K.
4. Pembersihan Rumput dan gulma
Proses ini dilakukan sebagai upaya memaksimalkan penyerapan pupuk serta unsur hara yang diberikan pada buah naga. Jika terganggu rumput dan gulma, maka pupuk tersebut akan terbagi dengan buah naga yang ditanam.
5. Membasmi Hama
Hama yang sering mengganggu adalah bekicot dan ulat, pembasmiannya dilakukan secara manual. Sedangkan hama seperti cendawan serta kutu putih dibasmi dengan biopestisida buatan sendiri. Biopestisida dibuat dengan mencampur dedaunan pahit beserta limbah-limbah tembakau dan ditambahkan air, perbandingannya dengan 1:1:2. Campuran tersebut dimasukkan dalam sebuah wadah dan didiamkan selama 1 bulan.
Cara Menanam Buah Naga dengan Langkah-langkah Praktis
Proses penanaman buah naga untuk mendapatkan hasil maksimal harus memahami melalui beberapa tahapan. Dewasa ini buah naga banyak digemari masyarakat, selain bentuknya yang unik, juga karena proses penanamannya yang mudah. Sehingga banyak orang yang berlomba-lomba ingin mempelajari cara menanam buah naga, berikut panduannya:
1. Menentukan Lokasi
Lokasi yang ideal menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan sukses tidaknya buah ditanam. Oleh sebab itu jangan sampai salah dalam memilih lokasi. Memiliki tanah subur bukan jaminan satu-satunya mendapatkan hasil yang maksimal, namun hal ini juga sangat penting penting diperhatikan. Maka inilah beberapa hal yang penting diperhatikan:
- Lokasi dengan pencahayaan sinar matahari yang cukup atau ruang terbuka
- Lokasi dengan ketinggian 0-350 m diatas permukaan air laut.
- Lingkungan yang tidak memiliki curah hujan tinggi, hanya sekitar 720 mm per tahun
- Jangan menanam tanaman ini di lokasi persawahan
- Sebaiknya pilih ladang yang memiliki tingkat kelembaban rendah
- Pastikan suhu tempat penanaman sekitar 26-360C
2. Memilih Jenis Buah Naga yang akan ditanam
Secara umum yang sering ditemui dipasaran adalah jenis buah naga merah. Namun sebenarnya ia memiliki 6 jenis, yakni merah, putih, kuning, hitam, orange dan yang terakhir super merah. Di Indonesia sendiri banyak orang yang lebih memilih menanam buah naga merah.
Adapun dari segi kemudahan penanamannya, maka buah naga putih adalah pilihan tepat. Sedangkan jika ditinjau dari banyaknya pembeli, maka yang banyak diminati adalah buah naga merah dan super merah.
3. Mempersiapkan Bibit
Selanjutnya berkaitan dengan pembibitan, cara menanam buah naga dalam langkah ini terdapat dua pilihan, pembibitan dengan cara alami dan buatan.
Pembibitan dengan cara alami dapat digunakan dengan biji buah naga itu sendiri. Sedangkan pembibitan dengan cara buatan dilakukan dengan menyetek. Dengan lahan seluas satu hektar membutuhkan sekitar 6000 bibit lebih.
Jika menerapkan cara buatan dengan menyetek, keuntungan yang diperoleh yakni mendapatkan pohon yang memiliki kualitas sama dengan induknya. Selain itu menggunakan cara stek ini, buah naga juga lebih cepat berbuah.
4. Membuat Tiang Panjat
Karena buah naga adalah jenis tanaman kaktus, maka ia membutuhkan tiang yang dijadikan tempat pertumbuhannya. Pembuatan tiang yang dijadikan sebagai penopang memiliki ukuran sekitar 150-250 cm. Agar mendapatkan penopang yang kuat, tiang pancang dibuat dari kayu yang kuat atau sejenis beton berbentuk tabung.
Pada bagian tiang tersebut ditambahkan ban motor bekas yang diletakkan di bagian atas penopang yang telah disilangkan.Hal ini dimaksudkan agar pohon tidak roboh, sehingga dibutuhkan penopang yang kokoh. Selain itu penopang juga dimaksudkan agar dalam proses panen lebih mudah, dan pohon dapat berdiri tegak dengan rapi.
5. Membuat Lubang Tanam
Untuk mendapatkan tanaman yang tumbuh optimal, maka cara menanam buah naga dalam langkah ini juga penting diperhatikan. Adapun langkahnya dilakukan dengan cara mengolah tanah yang digunakan untuk lubang tanamnya. Dalam satu tiang panjat sebaiknya dikelilingi empat buah lubang tanam saja.
6. Proses Pemindahan Bibit ke Dalam Lubang Tanam
Setelah bibit tanaman telah siap, maka pindahkan ke lubang tanam yang telah dipersiapkan. Lubang tanam yang dibuat tersebut pastikan hanya dikelilingi 4 buah bibit saja dengan jarak 10 cm. Lubang tanam yang sebelumnya telah diberi kedalaman sekitar 15 cm tersebut dijadikan tempat tanam bibit buah naga.
Pastikan pula polybag yang dijadikan sebagai tempat bibit dibuang, tidak dimasukkan kedalam lubang. Kemudian keempat bibit tersebut diikat sehingga terkumpul dalam satu tiang panjat. Jika tunas sudah memiliki panjang 20-30 cm ikatan tersebut dilepaskan.
Demikianlah penjelasan tentang cara menanam buah naga menggunakan langkah-langkah yang praktis. Dapat diterapkan pada lahan luas maupun sempit, tergantung tujuan penanamannya, jika dijadikan konsumsi sendiri maka lahan sekitar rumah bisa dimanfaatkan. Berbeda dengan tujuan bisnis, tentu diperlukan lahan luas untuk mendapatkan hasil optimal.
Cara Menanam Buah Naga
