√ Analisa Usaha Budidaya Ikan Gurame yang Perlu Anda Ketahui

ANALISA USAHA BUDIDAYA IKAN GURAME – Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang amat diminati oleh masyarakat sebagai bagian dari menu harian mereka.

Ikan gurame khususnya sangat digemari, dan ini bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, terutama dengan naiknya harga ikan gurame seiring meningkatnya permintaan pasar.

Jika Anda tertarik untuk memulai usaha di sektor ini, sangat disarankan untuk melakukan analisis bisnis terlebih dahulu untuk menentukan modal yang dibutuhkan. Dengan melakukan analisis ini, Anda dapat memperkirakan potensi keuntungan saat masa panen tiba.

Table of Contents

Keuntungan Budidaya Ikan Gurame

Berdasarkan data Laporan Tahunan Direktorat Produksi Tahun 2013 dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (KKP), komoditas utama yang menjadi sasaran produksi pemerintah Indonesia adalah ikan patin, lele, nila, bandeng, ikan mas, gurame, kerapu, dan kakap.

Bahkan di tahun 2018 pertumbuhan ikan gurame lah yang paling tinggi, yaitu 68,15%. Disusul dengan ikan-ikan budidaya lainnya, seperti lele (56,32%), patin (31,76%), udang (30,02%), dan nila (7,62%).*

Melihat pertumbuhan tersebut berarti kini semakin banyak orang yang melirik budidaya ikan gurame sebagai suatu bisnis yang menguntungkan. Memang benar, jika melakukan analisa usaha budidaya ikan gurame, maka hasilnya cukup memberikan profit yang menjanjikan. Selain itu, inilah keuntungan lainnya yang didapat:

1. Harga Jual Cenderung Tinggi

Banyaknya permintaan terhadap ikan gurame dari hari ke hari menyebabkan harga jual ikan ini cukup tinggi di pasar. Dibandingkan ikan air tawar lainnya, ikan gurame harganya jarang sekali turun bahkan seringnya stabil.

Jika seseorang mempraktekkan cara budidaya dengan baik, maka hasil yang didapat pun akan banyak dan berkualitas. Tentu saja hal ini akan membuat harga tawarnya semakin tinggi.

2. Kelas Pasar Menengah ke Atas

Pangsa pasar ikan gurame tergolong premium. Umumnya, kelompok masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas adalah orang-orang yang mengonsumsi ikan ini.

Maka tak heran kalau harganya pun di atas rata-rata ikan pasar pada umumnya. Meskipun mahal dan dikonsumsi golongan masyarakat tertentu, pasar ikan gurame terbilang luas. Peternak bisa menjadi pemasok ikan gurame di sejumlah restoran ternama yang kian hari kian banyak dibuka di berbagai tempat.

3. Perawatan Mudah

Salah satu alasan ikan gurame menguntungkan adalah karena biaya perawatannya murah dan untuk melakukan budidaya pun mudah. Memang ini ditentukan dari seberapa besar kolam atau usaha yang dilakukan. Semakin besar usahanya tentu saja semakin memakan banyak biaya dan tenaga.

Namun, bagi pemula, bisnis budidaya ikan gurame patut dicoba karena tidak membutuhkan banyak modal. Untuk lebih detailnya, bisa melihat analisa usaha budidaya ikan gurame di bawah dan membandingkannya dengan hasil bisnis ikan tawar lainnya.

4. Kompetisi Pasar Belum Banyak

Beberapa orang merasa kalau waktu panen ikan gurame cukup lama. Kalau dibandingkan ikan lainnya, peternak ikan gurame dibutuhkan kesabaran lebih. Namun hal ini akan terbayar begitu masa panen tiba apalagi hasil panen ditawar dengan harga tinggi.

Tak banyak orang yang mau menanti selama waktu panen ikan gurame sehingga membuat persaingan antara peternak ikan gurame semakin sedikit. Ini sebenarnya adalah peluang bagus yang bisa dimanfaatkan kalau tekun menjalani bisnis ini.

Jenis-Jenis Ikan Gurame yang Biasa Dibudidayakan

Sebenarnya ada banyak jenis ikan gurame, namun tak jarang orang-orang menganggapnya hanya ada satu jenis ikan gurame. Memang sekilas ikan ini tampak sama antara jenis satu dengan lainnya. Berikut adalah jenis-jenis ikan gurame yang sering dibudidayakan dan dijadikan bisnis:

1. Gurame Soang

Gurame soang banyak dibudidayakan karena waktu panennya lebih cepat dibandingkan jenis gurame lainnya. Waktu panen gurame soang adalah 9 bulan, sedangkan gurame lainnya bisa mencapai 1 tahun.

Oleh sebab itu, banyak peternak yang memilih gurame ini untuk dijadikan bisnis. Nama gurame soang dikenal juga sebagai gurame Jawa Barat karena jenis gurame ini banyak ditemukan di daerah tersebut.

2. Gurame Jepang

Ukurannya tidak sebesar gurame soang, namun gurame jenis ini pun memberikan keuntungan yang besar. Paling panjang ukurannya adalah 45 cm dan beratnya hanya sekitar 4 kg.

Orang-orang senang membudidayakan gurame Jepang karena sekali bertelur jumlahnya cukup banyak, yakni bisa mencapai 2.000 – 3.000 butir telur. Sama seperti gurame soang, gurame Jepang pun memiliki nama lain, yaitu gurame Jawa Tengah.

3. Gurame Porselen

Dibandingkan dengan dua jenis gurame sebelumnya, gurame porselen memiliki warna tubuh yang lebih cerah dan kepalanya kemerahan serta ukurannya kecil. Gurame jenis ini pun banyak diminati karena dianggap mampu lebih bisa beradaptasi dengan lingkungan.

Analisa Usaha Budidaya Ikan Gurame pada Kolam Terpal

Langkah pertama dalam budidaya ikan gurame adalah menentukan metode kolam yang digunakan. Bagi Anda yang masih pemula dan mempunyai lahan terbatas, sebaiknya memilih metode budidaya ikan gurame dengan menggunakan kolam terpal.

Karena jika dibandingkan dengan kolam yang terbuat dari tembok, biaya pembuatan kolam terpal tidak terlalu mahal. Maka, untuk analisa usaha budidaya gurame adalah sebagai berikut:

1. Perkiraan Modal Budidaya Ikan Gurame

Modal yang dibutuhkan untuk menjalankan budidaya ikan gurame sebesar:

Siapkan Kolam terpal dengan ukuran sekitar 8 x 10 x 1 = 80 m2
Siapkan bibit ikan gurame sebanyak 1.500 ekor dengan harga @Rp1.500,- per ekor
Siapkan pakan ikan gurame berupa pelet sebanyak 25 sak, dengan estimasi harga sekitar Rp250.000,- per sak, dengan asumsi, untuk 200 ekor ikan gurame akan memerlukan sekitar 2 sak pelet.
Siapkan juga obat bagi ikan gurame untuk mengantisipasi ikan gurame yang terkena penyakit sekitar Rp500.000,-

2. Analisa Usaha Budidaya Gurame

Pengeluaran

Bibit Rp1.500,- x 1.500 ekor = Rp2.250.000,-

Pakan Rp250.000,- x 25 sak = Rp6.250.000,-

Obat-obatan Rp500.000,- x 1 masa panen = Rp500.000,-

Total pengeluaran = Rp9.000.000,-

3. Estimasi Waktu Panen

Dalam 10 bulan berat dari ikan gurame akan mencapai 1 kg dengan kisaran harga Rp25.000,- ;per ekor.

Angka kematian ikan gurame sekitar 15%.

Maka untuk perhitungannya adalah sisa ikan yang bisa dipanen, yaitu:

1.500 ekor – (15% x 1.500 ekor) = 1.275 ekor (jumlah ikan gurame yang bisa dipanen)

Penghasilan kotor yang Anda terima adalah,

1.275 ekor x Rp25.000,- = Rp31.875.000,-

Jadi, hasil panen dikurangi dengan pengeluaran adalah keuntungan yang Anda dapatkan dalam budidaya ikan gurame, yaitu:

Rp31.875.000,- – Rp9.000.000,- = Rp22.875.000,-

Perhitungan tersebut di atas merupakan estimasi atau perkiraan saja sebagai contoh cara melakukan analisa budidaya ikan gurame ini. Untuk hasil aslinya tinggal menyesuaikan dengan proses pemeliharaan yang Anda lakukan.

Karena data di atas belum termasuk makanan tambahan yang berasal dari nabati dan hewani, seperti daun talas, daun singkong, daun pepaya, dedak, ampas tahu, cacing sutra, cacing tanah dan makanan tambahan lainnya.

Analisa Usaha Budidaya Ikan Gurame