bagaimana cara memulai usaha budidaya tanaman pangan

Panduan Lengkap Cara Memulai Bisnis Budidaya Tanaman Pangan

Posted on

Panduan Lengkap Cara Memulai Bisnis Budidaya Tanaman Pangan

Budidaya tanaman pangan adalah kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan bahan makanan pokok, seperti padi, jagung, kedelai, dan ubi jalar. Usaha budidaya tanaman pangan sangat penting karena merupakan sumber utama bahan pangan bagi masyarakat.

Beberapa manfaat dari usaha budidaya tanaman pangan antara lain:

  • Menjamin ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat.
  • Meningkatkan pendapatan petani.
  • Menjaga kelestarian lingkungan.

Sejarah budidaya tanaman pangan dimulai sejak zaman prasejarah, ketika manusia mulai beralih dari berburu dan meramu menjadi bercocok tanam. Seiring perkembangan zaman, teknik budidaya tanaman pangan terus berkembang dan semakin modern, sehingga produktivitasnya pun meningkat.

Untuk memulai usaha budidaya tanaman pangan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain:

  1. Menentukan jenis tanaman pangan yang akan dibudidayakan.
  2. Menyiapkan lahan dan benih.
  3. Melakukan penanaman dan perawatan tanaman.
  4. Memanen dan mengolah hasil panen.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, diharapkan usaha budidaya tanaman pangan dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan keuntungan yang optimal.

Bagaimana Cara Memulai Usaha Budidaya Tanaman Pangan

Untuk memulai usaha budidaya tanaman pangan, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Perencanaan: Menentukan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, mempersiapkan lahan, dan menyusun rencana bisnis.
  • Pemilihan Bibit: Memilih bibit unggul yang sesuai dengan kondisi lahan dan iklim.
  • Pengolahan Lahan: Menyiapkan lahan dengan baik, termasuk pembersihan lahan, penggemburan tanah, dan pemupukan.
  • Penanaman: Menanam bibit dengan jarak dan kedalaman yang tepat.
  • Perawatan: Melakukan penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit secara teratur.
  • Panen dan Pascapanen: Memanen hasil panen pada waktu yang tepat dan melakukan pengolahan pascapanen untuk menjaga kualitas hasil panen.

Keenam aspek tersebut saling terkait dan sangat penting untuk keberhasilan usaha budidaya tanaman pangan. Perencanaan yang matang, pemilihan bibit yang tepat, pengolahan lahan yang baik, penanaman yang benar, perawatan yang intensif, dan panen serta pascapanen yang tepat waktu akan menghasilkan produktivitas tanaman yang tinggi dan kualitas hasil panen yang baik. Dengan demikian, usaha budidaya tanaman pangan dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi petani.

Perencanaan

Perencanaan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memulai usaha budidaya tanaman pangan. Perencanaan yang matang akan menentukan keberhasilan usaha tani secara keseluruhan.

  • Menentukan Jenis Tanaman

    Langkah pertama dalam perencanaan adalah menentukan jenis tanaman pangan yang akan dibudidayakan. Pemilihan jenis tanaman harus disesuaikan dengan kondisi lahan, iklim, dan permintaan pasar. Petani juga perlu mempertimbangkan ketersediaan bibit, teknologi budidaya, dan potensi keuntungan dari setiap jenis tanaman.

  • Mempersiapkan Lahan

    Setelah menentukan jenis tanaman, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan lahan. Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan, pengolahan tanah, dan pemupukan. Lahan yang baik akan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal dan meningkatkan produktivitas.

  • Menyusun Rencana Bisnis

    Rencana bisnis merupakan dokumen yang menguraikan tujuan, strategi, dan proyeksi keuangan dari usaha budidaya tanaman pangan. Rencana bisnis berfungsi sebagai panduan dalam menjalankan usaha tani dan menarik investor jika diperlukan. Dalam rencana bisnis, petani perlu mencantumkan informasi tentang jenis tanaman, luas lahan, kebutuhan biaya, target pasar, dan proyeksi keuntungan.

Perencanaan yang matang akan meminimalisir risiko kegagalan dalam usaha budidaya tanaman pangan. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha tani, petani dapat membuat keputusan yang tepat dan menjalankan usaha taninya dengan lebih efisien dan efektif.

Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan usaha budidaya tanaman pangan. Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang sehat, produktif, dan tahan terhadap hama dan penyakit. Oleh karena itu, pemilihan bibit harus dilakukan dengan cermat dan disesuaikan dengan kondisi lahan dan iklim.

  • Jenis Bibit

    Terdapat berbagai jenis bibit tanaman pangan yang tersedia di pasaran, masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan yang berbeda. Petani harus memilih jenis bibit yang sesuai dengan kondisi lahan dan iklim di daerahnya. Misalnya, untuk daerah dataran rendah yang beriklim tropis, petani dapat memilih bibit padi varietas unggul yang tahan terhadap penyakit blas dan memiliki potensi hasil yang tinggi.

  • Sumber Bibit

    Bibit tanaman pangan dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti toko pertanian, penangkar benih, atau petani lain. Pastikan untuk memilih sumber bibit yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Bibit yang berasal dari sumber yang tidak jelas berisiko membawa hama atau penyakit yang dapat merugikan tanaman.

  • Kualitas Bibit

    Kualitas bibit sangat penting untuk keberhasilan usaha budidaya tanaman pangan. Bibit yang baik harus memiliki tingkat germinasi yang tinggi, bebas dari hama dan penyakit, serta memiliki ukuran dan bentuk yang seragam. Petani dapat melakukan uji germinasi untuk memastikan kualitas bibit sebelum ditanam.

  • Adaptasi Bibit

    Bibit yang dipilih harus dapat beradaptasi dengan baik terhadap kondisi lahan dan iklim di daerah setempat. Petani perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis tanah, pH tanah, curah hujan, dan suhu ketika memilih bibit. Bibit yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan akan sulit tumbuh dan berkembang dengan baik.

BACA JUGA  Rahasia Sukses Budidaya Buah Bit Merah: Panduan Lengkap untuk Petani Pemula

Pemilihan bibit yang tepat merupakan langkah awal yang sangat penting dalam usaha budidaya tanaman pangan. Dengan memilih bibit yang unggul dan sesuai dengan kondisi lahan dan iklim, petani dapat meningkatkan peluang keberhasilan usaha taninya dan memperoleh hasil panen yang optimal.

Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan merupakan salah satu aspek penting dalam usaha budidaya tanaman pangan. Lahan yang diolah dengan baik akan menyediakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Proses pengolahan lahan meliputi beberapa tahap, yaitu:

  1. Pembersihan Lahan: Membersihkan lahan dari gulma, sisa-sisa tanaman sebelumnya, dan benda-benda lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
  2. Penggemburan Tanah: Menggemburkan tanah dengan cara membajak atau mencangkul, untuk membuat tanah menjadi lebih gembur dan subur.
  3. Pemupukan: Menambahkan pupuk ke dalam tanah untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

Pengolahan lahan yang baik sangat penting untuk keberhasilan usaha budidaya tanaman pangan karena:

  • Tanah yang gembur memudahkan akar tanaman untuk menembus dan menyerap air dan nutrisi.
  • Pemupukan yang tepat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan sehat dan produktif.
  • Pembersihan lahan dari gulma dan benda-benda lain dapat mencegah persaingan dengan tanaman dan mengurangi risiko serangan hama dan penyakit.

Dengan demikian, pengolahan lahan yang baik merupakan dasar yang penting untuk keberhasilan usaha budidaya tanaman pangan. Lahan yang diolah dengan baik akan menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif, sehingga dapat meningkatkan hasil panen dan keuntungan petani.

Penanaman

Penanaman merupakan salah satu tahap penting dalam usaha budidaya tanaman pangan. Menanam bibit dengan jarak dan kedalaman yang tepat sangat penting untuk keberhasilan usaha tani karena:

  • Jarak Tanam

    Jarak tanam yang tepat memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Jarak tanam yang terlalu rapat dapat menyebabkan persaingan antar tanaman untuk mendapatkan air, nutrisi, dan sinar matahari, sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Sebaliknya, jarak tanam yang terlalu lebar dapat menyebabkan pemborosan lahan dan penurunan hasil panen.

  • Kedalaman Tanam

    Kedalaman tanam yang tepat memastikan bahwa bibit berada pada kondisi yang optimal untuk pertumbuhan. Kedalaman tanam yang terlalu dangkal dapat menyebabkan bibit mudah tercabut atau kekeringan, sedangkan kedalaman tanam yang terlalu dalam dapat menghambat pertumbuhan akar dan perkembangan tanaman.

Dengan demikian, penanaman bibit dengan jarak dan kedalaman yang tepat merupakan aspek penting dalam usaha budidaya tanaman pangan. Jarak dan kedalaman tanam yang optimal akan menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Perawatan

Perawatan tanaman pangan secara teratur sangat penting untuk keberhasilan usaha budidaya tanaman pangan. Perawatan yang baik akan memastikan tanaman tumbuh dengan sehat dan produktif, sehingga dapat menghasilkan panen yang optimal.

Penyiraman yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman membutuhkan air untuk fotosintesis, transportasi nutrisi, dan pengaturan suhu. Kekurangan air dapat menyebabkan tanaman layu, pertumbuhan terhambat, dan bahkan kematian. Sebaliknya, penyiraman yang berlebihan juga dapat merugikan tanaman karena dapat menyebabkan pembusukan akar dan penyakit jamur.

Pemupukan juga merupakan bagian penting dari perawatan tanaman. Pupuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan tanaman kerdil, daun menguning, dan hasil panen yang rendah. Pemupukan harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan jenis tanah.

Pengendalian hama dan penyakit sangat penting untuk melindungi tanaman dari kerusakan. Hama dan penyakit dapat menyebabkan kerusakan pada daun, batang, dan buah, sehingga dapat menurunkan hasil panen dan kualitas produk. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti penggunaan pestisida, insektisida, dan fungisida. Namun, pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dengan melakukan perawatan tanaman secara teratur, petani dapat memastikan tanaman tumbuh dengan sehat dan produktif, sehingga dapat meningkatkan hasil panen dan keuntungan dari usaha budidaya tanaman pangan.

BACA JUGA  Panduan Lengkap: Cara Budidaya Bloodworm untuk Pemula

Panen dan Pascapanen

Panen dan pascapanen merupakan salah satu aspek penting dalam usaha budidaya tanaman pangan. Panen yang dilakukan pada waktu yang tepat dan pengolahan pascapanen yang baik akan menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi yang dapat memenuhi standar pasar dan konsumen. Dengan demikian, panen dan pascapanen yang baik akan meningkatkan nilai jual hasil panen dan keuntungan petani.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan panen dan pascapanen tanaman pangan, yaitu:

  1. Waktu Panen
    Waktu panen yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas hasil panen. Panen yang terlalu cepat atau terlalu lambat dapat menurunkan kualitas dan nilai jual produk. Untuk menentukan waktu panen yang tepat, petani harus memperhatikan beberapa indikator, seperti warna, ukuran, dan tekstur tanaman.
  2. Teknik Panen
    Teknik panen yang benar akan meminimalisir kerusakan pada hasil panen. Teknik panen yang berbeda diterapkan pada jenis tanaman pangan yang berbeda. Misalnya, padi dipanen dengan cara dipotong, sedangkan ubi jalar dipanen dengan cara dicabut.
  3. Pengolahan Pascapanen
    Pengolahan pascapanen meliputi kegiatan-kegiatan seperti pembersihan, penyortiran, pengemasan, dan penyimpanan hasil panen. Pengolahan pascapanen yang baik akan menjaga kualitas hasil panen dan memperpanjang masa simpan produk. Misalnya, padi harus dijemur dan digiling untuk menghasilkan beras, sedangkan ubi jalar harus dicuci dan disimpan dalam tempat yang sejuk dan kering.

Dengan melakukan panen dan pascapanen dengan baik, petani dapat menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi yang dapat memenuhi permintaan pasar dan konsumen. Hal ini akan meningkatkan nilai jual hasil panen dan keuntungan petani, sehingga pada akhirnya akan mendukung keberhasilan usaha budidaya tanaman pangan.

Tutorial Memulai Usaha Budidaya Tanaman Pangan

Usaha budidaya tanaman pangan merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Tanaman pangan menjadi sumber makanan pokok bagi masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Bagi yang tertarik untuk memulai usaha budidaya tanaman pangan, berikut adalah tutorial langkah demi langkah yang dapat diikuti:

  • Langkah 1: Perencanaan

    Sebelum memulai usaha budidaya tanaman pangan, diperlukan perencanaan yang matang. Perencanaan meliputi pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, persiapan lahan, dan penyusunan rencana bisnis. Pemilihan jenis tanaman harus disesuaikan dengan kondisi lahan, iklim, dan permintaan pasar. Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan, pengolahan tanah, dan pemupukan. Rencana bisnis berfungsi sebagai panduan dalam menjalankan usaha tani dan menarik investor jika diperlukan.

  • Langkah 2: Pemilihan Bibit

    Pemilihan bibit sangat penting untuk keberhasilan usaha budidaya tanaman pangan. Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang sehat, produktif, dan tahan terhadap hama dan penyakit. Petani harus memilih bibit yang sesuai dengan kondisi lahan dan iklim di daerahnya. Terdapat berbagai jenis bibit tanaman pangan yang tersedia di pasaran, masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan yang berbeda. Bibit yang baik harus memiliki tingkat germinasi yang tinggi, bebas dari hama dan penyakit, serta memiliki ukuran dan bentuk yang seragam.

  • Langkah 3: Pengolahan Lahan

    Pengolahan lahan merupakan langkah penting untuk mempersiapkan lahan tanam. Pengolahan lahan meliputi pembersihan lahan, penggemburan tanah, dan pemupukan. Pembersihan lahan bertujuan untuk menghilangkan gulma, sisa-sisa tanaman sebelumnya, dan benda-benda lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Penggemburan tanah bertujuan untuk membuat tanah menjadi lebih gembur dan subur. Pemupukan bertujuan untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

  • Langkah 4: Penanaman

    Penanaman dilakukan dengan cara menanam bibit pada lahan yang telah diolah. Jarak tanam dan kedalaman tanam harus diperhatikan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Jarak tanam yang terlalu rapat dapat menyebabkan persaingan antar tanaman, sedangkan jarak tanam yang terlalu lebar dapat menyebabkan pemborosan lahan. Kedalaman tanam yang terlalu dangkal dapat menyebabkan bibit mudah tercabut atau kekeringan, sedangkan kedalaman tanam yang terlalu dalam dapat menghambat pertumbuhan akar dan perkembangan tanaman.

  • Langkah 5: Perawatan

    Perawatan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan secara teratur untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Pemupukan dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan jenis tanah. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara menggunakan pestisida, insektisida, dan fungisida. Namun, pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

  • Langkah 6: Panen dan Pascapanen

    Panen dilakukan pada saat tanaman telah mencapai tingkat kematangan yang optimal. Teknik panen yang benar akan meminimalisir kerusakan pada hasil panen. Pengolahan pascapanen meliputi kegiatan-kegiatan seperti pembersihan, penyortiran, pengemasan, dan penyimpanan hasil panen. Pengolahan pascapanen yang baik akan menjaga kualitas hasil panen dan memperpanjang masa simpan produk.

BACA JUGA  Panduan Lengkap Budidaya Azolla untuk Hasil Panen Melimpah

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, diharapkan petani dapat memulai usaha budidaya tanaman pangan dengan baik dan memperoleh hasil panen yang optimal. Usaha budidaya tanaman pangan tidak hanya dapat memberikan keuntungan secara ekonomi, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.

Tanya Jawab Umum tentang Memulai Usaha Budidaya Tanaman Pangan

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan memulai usaha budidaya tanaman pangan:

Pertanyaan 1: Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum memulai usaha budidaya tanaman pangan?

Sebelum memulai usaha budidaya tanaman pangan, perlu mempersiapkan beberapa hal, seperti jenis tanaman yang akan dibudidayakan, lahan tanam, bibit unggul, serta rencana bisnis yang matang.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara memilih lahan yang cocok untuk budidaya tanaman pangan?

Pemilihan lahan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis tanah, ketersediaan air, iklim, dan aksesibilitas. Lahan yang ideal memiliki tanah yang subur, drainase yang baik, dan cukup mendapat sinar matahari.

Pertanyaan 3: Apa saja jenis tanaman pangan yang menguntungkan untuk dibudidayakan?

Jenis tanaman pangan yang menguntungkan bergantung pada permintaan pasar dan kondisi lahan. Beberapa jenis tanaman pangan yang umum dibudidayakan antara lain padi, jagung, kedelai, dan sayuran.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara mendapatkan bibit tanaman pangan yang berkualitas?

Bibit tanaman pangan berkualitas dapat diperoleh dari toko pertanian atau penangkar benih yang terpercaya. Pilihlah bibit yang memiliki tingkat germinasi tinggi, bebas dari hama dan penyakit, serta sesuai dengan kondisi lahan.

Pertanyaan 5: Apa saja tantangan yang mungkin dihadapi dalam usaha budidaya tanaman pangan?

Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi antara lain hama dan penyakit tanaman, perubahan cuaca, dan persaingan pasar. Oleh karena itu, perlu menerapkan teknik budidaya yang baik dan manajemen risiko yang tepat.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara memasarkan hasil panen tanaman pangan?

Hasil panen tanaman pangan dapat dipasarkan melalui berbagai saluran, seperti pasar tradisional, supermarket, pengepul, atau pengolahan lebih lanjut. Bangun hubungan yang baik dengan pembeli dan jaga kualitas hasil panen untuk mendapatkan harga yang optimal.

Dengan mempersiapkan diri dengan baik dan mengatasi berbagai tantangan, usaha budidaya tanaman pangan dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan.

Tips memulai usaha budidaya tanaman pangan –>

Tips Memulai Usaha Budidaya Tanaman Pangan

Berikut adalah beberapa tips untuk memulai usaha budidaya tanaman pangan yang efektif dan menguntungkan:

1. Riset pasar

Sebelum memulai usaha budidaya, lakukan riset pasar untuk mengidentifikasi jenis tanaman pangan yang memiliki permintaan tinggi di pasar. Pertimbangkan juga faktor-faktor seperti persaingan dan potensi keuntungan.

2. Persiapan lahan

Pilihlah lahan yang subur, memiliki drainase yang baik, dan mendapat cukup sinar matahari. Lakukan pengolahan lahan dengan baik, seperti pembersihan, penggemburan, dan pemupukan, untuk memastikan kesuburan tanah.

3. Pemilihan bibit unggul

Gunakan bibit unggul yang memiliki tingkat germinasi tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, serta sesuai dengan kondisi lahan. Bibit unggul akan menghasilkan tanaman yang sehat, produktif, dan dapat meningkatkan hasil panen.

4. Teknik budidaya yang baik

Terapkan teknik budidaya yang baik, seperti pengaturan jarak tanam, penyiraman teratur, pemupukan sesuai kebutuhan, dan pengendalian hama dan penyakit secara tepat. Teknik budidaya yang baik akan memaksimalkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

5. Pengelolaan keuangan

Rencanakan dan kelola keuangan usaha budidaya dengan baik. Catat semua pengeluaran dan pemasukan, serta lakukan analisis biaya untung untuk mengoptimalkan profitabilitas usaha.

6. Pemasaran dan penjualan

Bangun strategi pemasaran dan penjualan yang efektif untuk memasarkan hasil panen. Jalin hubungan dengan pembeli potensial, seperti pedagang besar, supermarket, atau pengolah makanan, untuk memastikan penjualan yang berkelanjutan.

Dengan mengikuti tips di atas, pelaku usaha dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam memulai usaha budidaya tanaman pangan. Ingatlah untuk selalu belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren pasar untuk memajukan usaha budidaya.

Kesimpulan

Usaha budidaya tanaman pangan merupakan sektor penting yang memainkan peran krusial dalam ketahanan pangan dan perekonomian nasional. Memulai usaha budidaya tanaman pangan membutuhkan perencanaan yang matang, pemilihan lahan yang sesuai, bibit unggul, teknik budidaya yang baik, pengelolaan keuangan yang tepat, dan strategi pemasaran yang efektif. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, pelaku usaha dapat meningkatkan peluang keberhasilan dan berkontribusi pada ketersediaan pangan yang berkelanjutan.

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi, inovasi dan adaptasi sangat diperlukan dalam usaha budidaya tanaman pangan. Pelaku usaha perlu terus meng-upgrade pengetahuan dan keterampilan, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan semangat kewirausahaan dan komitmen terhadap kualitas, usaha budidaya tanaman pangan dapat menjadi pilar pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan nasional.

Youtube Video:


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *