cara budidaya bunga krisan potong

Panduan Lengkap Cara Budidaya Bunga Krisan Potong untuk Pemula

Posted on

Panduan Lengkap Cara Budidaya Bunga Krisan Potong untuk Pemula

Budidaya bunga krisan potong merupakan salah satu kegiatan pertanian yang menguntungkan karena permintaan pasar yang tinggi dan harga jual yang relatif stabil. Krisan merupakan tanaman bunga yang memiliki banyak varietas dengan warna dan bentuk yang beragam. Bunga krisan banyak digunakan sebagai bunga potong, baik untuk acara formal maupun non formal.

Untuk membudidayakan bunga krisan potong, diperlukan teknik budidaya yang tepat. Berikut ini adalah cara budidaya bunga krisan potong:

  • Pemilihan bibit: Pilih bibit krisan yang unggul dan bebas penyakit.
  • Persiapan lahan: Lahan yang akan digunakan untuk budidaya krisan harus diolah terlebih dahulu. Bersihkan lahan dari gulma dan bajak tanah sedalam 20-30 cm.
  • Penanaman: Buat bedengan dengan lebar 100 cm dan tinggi 20 cm. Jarak antar bedengan sekitar 50 cm. Tanam bibit krisan dengan jarak tanam 20×20 cm.
  • Pemupukan: Pemupukan dilakukan secara rutin setiap 1-2 minggu sekali. Gunakan pupuk NPK dengan dosis sesuai kebutuhan tanaman.
  • Penyiraman: Penyiraman dilakukan secara teratur, terutama pada saat musim kemarau. Jangan sampai tanaman kekeringan atau terlalu basah.
  • Penyiangan: Penyiangan dilakukan secara rutin untuk membersihkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
  • Pengendalian hama dan penyakit: Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara rutin. Gunakan pestisida atau fungisida sesuai dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang.
  • Panen: Bunga krisan potong dapat dipanen setelah berumur sekitar 60-75 hari setelah tanam. Panen dilakukan pada saat bunga sudah mekar sempurna.

Cara Budidaya Bunga Krisan Potong

Budidaya bunga krisan potong memerlukan beberapa aspek penting yang saling berkaitan, yaitu:

  • Pemilihan Bibit: Kualitas bibit menentukan pertumbuhan dan hasil panen.
  • Pengolahan Lahan: Tanah yang gembur dan subur mendukung pertumbuhan akar.
  • Pemupukan: Nutrisi yang cukup menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit: Hama dan penyakit dapat merusak tanaman dan menurunkan hasil panen.
  • Panen: Waktu panen yang tepat menghasilkan bunga krisan potong berkualitas tinggi.

Kelima aspek tersebut saling berkaitan dan harus diperhatikan dengan baik agar budidaya bunga krisan potong berhasil. Misalnya, pemilihan bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang tahan hama dan penyakit, sehingga mengurangi biaya pengendalian. Pengolahan lahan yang baik akan membuat tanaman dapat menyerap nutrisi dengan optimal, sehingga menghasilkan bunga yang besar dan indah. Pemupukan yang tepat akan membuat tanaman tumbuh dengan subur dan menghasilkan bunga yang banyak. Pengendalian hama dan penyakit yang efektif akan menjaga tanaman tetap sehat dan terhindar dari kerusakan. Panen yang tepat waktu akan menghasilkan bunga krisan potong yang segar dan tahan lama.

Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit merupakan aspek penting dalam budidaya bunga krisan potong karena bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang sehat, produktif, dan tahan terhadap hama dan penyakit. Bibit yang baik harus berasal dari tanaman induk yang sehat dan bebas dari penyakit. Bibit juga harus memiliki ukuran yang seragam dan tidak cacat.

  • Jenis Bibit

    Ada dua jenis bibit krisan potong, yaitu bibit stek dan bibit biji. Bibit stek berasal dari potongan batang tanaman induk, sedangkan bibit biji berasal dari biji yang dihasilkan dari penyerbukan bunga. Bibit stek lebih cepat berbunga dibandingkan bibit biji, namun bibit biji lebih tahan terhadap penyakit.

  • Sumber Bibit

    Bibit krisan potong dapat diperoleh dari petani bunga atau dari perusahaan penyedia bibit. Pastikan untuk memilih sumber bibit yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.

  • Persiapan Bibit

    Sebelum ditanam, bibit krisan potong harus dipersiapkan terlebih dahulu. Bibit stek harus direndam dalam larutan fungisida untuk mencegah penyakit. Bibit biji harus disemai terlebih dahulu di persemaian.

  • Penanaman Bibit

    Bibit krisan potong ditanam di bedengan dengan jarak tanam yang sesuai. Bibit harus ditanam dengan hati-hati agar tidak merusak akar.

Pemilihan bibit yang tepat akan sangat berpengaruh pada keberhasilan budidaya bunga krisan potong. Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang sehat, produktif, dan tahan terhadap hama dan penyakit. Dengan demikian, petani dapat memperoleh hasil panen yang optimal dan keuntungan yang maksimal.

BACA JUGA  Cara Ampuh Budidaya Bunga Gelombang Cinta untuk Pemula

Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan merupakan salah satu aspek penting dalam cara budidaya bunga krisan potong. Tanah yang gembur dan subur sangat penting untuk mendukung pertumbuhan akar tanaman krisan. Akar yang sehat dan kuat akan dapat menyerap nutrisi dan air secara optimal, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga yang berkualitas.

Tanah yang gembur dan subur memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Mempermudah penetrasi akar ke dalam tanah.
  • Memperlancar penyerapan air dan nutrisi oleh akar.
  • Memperbaiki aerasi tanah, sehingga akar dapat bernapas dengan baik.
  • Mengurangi risiko penyakit pada akar.

Untuk mendapatkan tanah yang gembur dan subur, perlu dilakukan pengolahan lahan yang baik. Pengolahan lahan meliputi beberapa kegiatan, antara lain:

  • Pembajakan tanah: Pembajakan tanah dilakukan untuk menggemburkan tanah dan membuang gulma.
  • Penggaruan tanah: Penggaruan tanah dilakukan untuk meratakan tanah dan membuat bedengan.
  • Pemberian pupuk dasar: Pemberian pupuk dasar dilakukan untuk menambah kesuburan tanah.

Pengolahan lahan yang baik akan menghasilkan tanah yang gembur dan subur, yang sangat penting untuk pertumbuhan akar tanaman krisan. Dengan demikian, tanaman krisan dapat tumbuh dengan sehat dan menghasilkan bunga yang berkualitas tinggi.

Pemupukan

Pemupukan merupakan salah satu aspek penting dalam cara budidaya bunga krisan potong. Tanaman krisan membutuhkan nutrisi yang cukup untuk dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga yang berkualitas. Pemupukan yang tepat akan membantu tanaman krisan menyerap unsur hara yang diperlukan, sehingga dapat tumbuh sehat dan produktif.

  • Jenis Pupuk

    Jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman krisan potong antara lain pupuk NPK, pupuk kandang, dan pupuk organik. Pupuk NPK mengandung unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Pupuk kandang dan pupuk organik berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan menambah kesuburan tanah.

  • Dosis dan Waktu Pemupukan

    Dosis dan waktu pemupukan harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman krisan potong. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam. Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 1-2 minggu sekali. Dosis pupuk disesuaikan dengan umur tanaman dan kondisi tanah.

  • Cara Pemupukan

    Pemupukan dapat dilakukan dengan cara dikocor atau ditabur. Pemupukan dengan cara dikocor dilakukan dengan melarutkan pupuk dalam air dan kemudian disiramkan ke tanaman. Pemupukan dengan cara ditabur dilakukan dengan menaburkan pupuk di sekitar tanaman dan kemudian ditimbun dengan tanah.

  • Manfaat Pemupukan

    Pemupukan yang tepat akan memberikan banyak manfaat bagi tanaman krisan potong, antara lain:

    • Mempercepat pertumbuhan tanaman
    • Meningkatkan jumlah dan kualitas bunga
    • Memperkuat batang tanaman
    • Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit

Dengan melakukan pemupukan yang tepat, petani dapat menghasilkan tanaman krisan potong yang sehat, produktif, dan berkualitas tinggi. Tanaman krisan yang sehat dan produktif akan menghasilkan bunga yang banyak, indah, dan tahan lama.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit merupakan aspek penting dalam cara budidaya bunga krisan potong. Hama dan penyakit dapat menyerang tanaman krisan dan menyebabkan kerusakan yang signifikan, sehingga menurunkan hasil panen dan kualitas bunga. Oleh karena itu, petani harus melakukan pengendalian hama dan penyakit secara efektif untuk melindungi tanaman krisan dan memperoleh hasil panen yang optimal.

  • Jenis Hama dan Penyakit

    Hama yang sering menyerang tanaman krisan antara lain kutu daun, ulat grayak, dan thrips. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman krisan antara lain penyakit layu fusarium, penyakit botrytis, dan penyakit embun tepung.

  • Pengendalian Hama

    Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida kimia atau pestisida organik. Pestisida kimia harus digunakan sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang tepat, sedangkan pestisida organik dapat dibuat dari bahan-bahan alami seperti tembakau, bawang putih, dan cabai.

  • Pengendalian Penyakit

    Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida kimia atau fungisida organik. Fungisida kimia harus digunakan sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang tepat, sedangkan fungisida organik dapat dibuat dari bahan-bahan alami seperti daun nimba, kunyit, dan jahe.

  • Cara Pencegahan

    Selain pengendalian hama dan penyakit, petani juga harus melakukan pencegahan agar tanaman krisan tidak terserang hama dan penyakit. Cara pencegahan yang dapat dilakukan antara lain menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan bibit yang sehat, dan melakukan rotasi tanaman.

BACA JUGA  Panduan Lengkap Budidaya Asparagus: Rahasia Menanam Sayuran Super

Dengan melakukan pengendalian hama dan penyakit secara efektif, petani dapat melindungi tanaman krisan dari kerusakan dan memperoleh hasil panen yang optimal. Tanaman krisan yang sehat dan bebas dari hama dan penyakit akan menghasilkan bunga yang banyak, indah, dan tahan lama.

Panen

Panen merupakan salah satu aspek penting dalam cara budidaya bunga krisan potong. Waktu panen yang tepat sangat menentukan kualitas bunga krisan yang dihasilkan. Bunga krisan yang dipanen pada waktu yang tepat akan memiliki kualitas yang baik, segar, dan tahan lama.

Bunga krisan yang dipanen terlalu cepat atau terlalu lambat akan memiliki kualitas yang kurang baik. Jika dipanen terlalu cepat, bunga krisan akan mudah layu dan tidak tahan lama. Sebaliknya, jika dipanen terlalu lambat, bunga krisan akan terlalu tua dan kelopaknya akan mudah rontok.

Waktu panen yang tepat untuk bunga krisan adalah ketika bunga sudah mekar sempurna dan kelopaknya sudah mulai sedikit terbuka. Bunga krisan yang dipanen pada waktu ini akan memiliki kualitas yang baik, segar, dan tahan lama.

Selain waktu panen, cara panen juga mempengaruhi kualitas bunga krisan potong. Bunga krisan harus dipanen dengan hati-hati agar tidak merusak bunga dan batangnya. Bunga krisan dapat dipanen dengan cara dipotong menggunakan pisau atau gunting tajam.

Setelah dipanen, bunga krisan harus segera disimpan di tempat yang sejuk dan gelap. Bunga krisan dapat disimpan di dalam vas berisi air atau di dalam lemari es. Dengan penyimpanan yang tepat, bunga krisan dapat bertahan selama beberapa minggu.

Tutorial Cara Budidaya Bunga Krisan Potong

Budidaya bunga krisan potong merupakan salah satu kegiatan pertanian yang menguntungkan karena permintaan pasar yang tinggi dan harga jual yang relatif stabil. Bunga krisan banyak digunakan sebagai bunga potong, baik untuk acara formal maupun non formal. Berikut ini adalah tutorial cara budidaya bunga krisan potong:

  • Langkah 1: Pemilihan Bibit
    Pilih bibit krisan yang unggul dan bebas penyakit. Bibit yang baik memiliki ciri-ciri batang yang kokoh, daun yang hijau dan segar, serta tidak terdapat bintik-bintik atau bercak pada daun.
  • Langkah 2: Pengolahan Lahan
    Lahan yang akan digunakan untuk budidaya krisan harus diolah terlebih dahulu. Bersihkan lahan dari gulma dan bajak tanah sedalam 20-30 cm. Buat bedengan dengan lebar 100 cm dan tinggi 20 cm. Jarak antar bedengan sekitar 50 cm.
  • Langkah 3: Penanaman
    Tanam bibit krisan dengan jarak tanam 20×20 cm. Buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 10-15 cm. Masukkan bibit krisan ke dalam lubang tanam dan timbun dengan tanah. Padatkan tanah di sekitar tanaman.
  • Langkah 4: Pemupukan
    Pemupukan dilakukan secara rutin setiap 1-2 minggu sekali. Gunakan pupuk NPK dengan dosis sesuai kebutuhan tanaman. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara dikocor atau ditabur.
  • Langkah 5: Penyiraman
    Penyiraman dilakukan secara teratur, terutama pada saat musim kemarau. Jangan sampai tanaman kekeringan atau terlalu basah. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi atau sore hari.
  • Langkah 6: Penyiangan
    Penyiangan dilakukan secara rutin untuk membersihkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara manual atau menggunakan herbisida.
  • Langkah 7: Pengendalian Hama dan Penyakit
    Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara rutin. Gunakan pestisida atau fungisida sesuai dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara kimia atau organik.
  • Langkah 8: Panen
    Bunga krisan potong dapat dipanen setelah berumur sekitar 60-75 hari setelah tanam. Panen dilakukan pada saat bunga sudah mekar sempurna. Bunga krisan potong dapat dipanen dengan cara dipotong menggunakan pisau atau gunting tajam.

Dengan mengikuti tutorial ini, diharapkan petani dapat membudidayakan bunga krisan potong dengan baik dan memperoleh hasil panen yang optimal.

Pertanyaan Umum tentang Cara Budidaya Bunga Krisan Potong

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai cara budidaya bunga krisan potong:

BACA JUGA  Panduan Lengkap: Cara Membudidayakan Bunga Gloxinia yang Cantik dan Sehat

Pertanyaan 1: Apa saja faktor penting yang harus diperhatikan dalam membudidayakan bunga krisan potong?

Jawab: Faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya bunga krisan potong antara lain pemilihan bibit, pengolahan lahan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara memilih bibit krisan yang baik?

Jawab: Bibit krisan yang baik memiliki ciri-ciri batang yang kokoh, daun yang hijau dan segar, serta tidak terdapat bintik-bintik atau bercak pada daun.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman krisan?

Jawab: Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman krisan dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida atau fungisida sesuai dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang. Pengendalian dapat dilakukan secara kimia atau organik.

Pertanyaan 4: Kapan waktu yang tepat untuk memanen bunga krisan potong?

Jawab: Bunga krisan potong dapat dipanen setelah berumur sekitar 60-75 hari setelah tanam. Panen dilakukan saat bunga sudah mekar sempurna.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara menyimpan bunga krisan potong agar tetap segar?

Jawab: Bunga krisan potong dapat disimpan di dalam vas berisi air atau di dalam lemari es. Dengan penyimpanan yang tepat, bunga krisan dapat bertahan selama beberapa minggu.

Pertanyaan 6: Apa manfaat membudidayakan bunga krisan potong?

Jawab: Budidaya bunga krisan potong memiliki banyak manfaat, antara lain permintaan pasar yang tinggi, harga jual yang stabil, serta keindahan dan keharuman bunganya.

Demikian beberapa pertanyaan umum tentang cara budidaya bunga krisan potong. Dengan memperhatikan faktor-faktor penting dan mengikuti tips yang tepat, petani dapat membudidayakan bunga krisan potong dengan baik dan memperoleh hasil panen yang optimal.

Baca juga artikel berikut untuk mendapatkan tips budidaya bunga krisan potong yang lebih lengkap:

Tips Budidaya Bunga Krisan Potong

Berikut ini adalah beberapa tips budidaya bunga krisan potong yang dapat membantu petani dalam memperoleh hasil panen yang optimal:

  1. Pilih bibit yang unggul dan bebas penyakit
    Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif, serta tahan terhadap hama dan penyakit.
  2. Olah lahan dengan baik
    Lahan yang gembur dan subur akan mendukung pertumbuhan akar tanaman krisan, sehingga tanaman dapat menyerap nutrisi dan air secara optimal.
  3. Lakukan pemupukan secara teratur
    Pemupukan yang tepat akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman krisan untuk tumbuh sehat dan produktif.
  4. Kendalikan hama dan penyakit secara efektif
    Hama dan penyakit dapat menyerang tanaman krisan dan menyebabkan kerusakan yang signifikan, sehingga pengendalian hama dan penyakit sangat penting untuk melindungi tanaman dan memperoleh hasil panen yang optimal.
  5. Panen bunga krisan pada waktu yang tepat
    Waktu panen yang tepat akan menghasilkan bunga krisan potong berkualitas tinggi, segar, dan tahan lama.
  6. Pasca panen, simpan bunga krisan di tempat yang sejuk dan gelap
    Penyimpanan yang tepat akan menjaga kesegaran bunga krisan potong dan memperpanjang masa vase life.
  7. Gunakan mulsa untuk menjaga kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan gulma
    Mulsa dapat membantu menjaga kelembaban tanah, sehingga petani tidak perlu terlalu sering menyiram tanaman. Selain itu, mulsa juga dapat menekan pertumbuhan gulma, sehingga petani tidak perlu terlalu sering melakukan penyiangan.
  8. Lakukan rotasi tanaman untuk menjaga kesehatan tanah
    Rotasi tanaman dapat membantu menjaga kesehatan tanah dan mencegah penumpukan hama dan penyakit di lahan.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, petani dapat membudidayakan bunga krisan potong dengan baik dan memperoleh hasil panen yang optimal. Bunga krisan yang sehat dan produktif akan menghasilkan bunga yang banyak, indah, dan tahan lama.

Kesimpulan

Budidaya bunga krisan potong merupakan salah satu kegiatan pertanian yang menguntungkan karena permintaan pasar yang tinggi dan harga jual yang relatif stabil. Bunga krisan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena banyak digunakan sebagai bunga potong, baik untuk acara formal maupun non formal. Untuk membudidayakan bunga krisan potong diperlukan teknik budidaya yang tepat, mulai dari pemilihan bibit, pengolahan lahan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, hingga panen.

Dengan mengikuti cara budidaya yang tepat, petani dapat memperoleh hasil panen bunga krisan potong yang optimal. Bunga krisan yang sehat dan produktif akan menghasilkan bunga yang banyak, indah, dan tahan lama. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga memenuhi permintaan pasar akan bunga krisan potong yang berkualitas tinggi.

Youtube Video:


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *