abahtani.com

Cara Mengawinkan Belut

Posted on

Cara Mengawinkan Belut – Saat ini tidak terlalu sulit untuk menemukan budidaya ikan belut, sebab semakin banyak orang yang tertarik untuk membudidayakan ikan yang kaya akan manfaat dan punya harga jual yang tinggi ini.

Kandungan gizi yang terdapat dalam ikan tersebut adalah protein 18,4 gram pada setiap 100 gram belut. Namun konsumsi ikan ini pun harus dibatasi karena mengandung kolesterol yang tinggi, yakni 185 gram (per 100 gram belut).

Selain karena kandungan gizinya yang baik, ikan belut pun bisa menjadi peluang bisnis. Tak hanya dijual dalam bentuk hidup saja, tetapi belut juga bisa diolah menjadi keripik dan masakan sayuran. Seperti salah satu UMKM di Sleman, omzet penjualan keripiknya bisa mencapai Rp50 juta, bahkan menembus Rp75 juta pada musim liburan.

Cara Mengawinkan Belut dengan Efektif dan Benar

Cara Mengawinkan Belut dengan Efektif dan Benar
abahtani.com

Terdapat 2 segmen yang digarap dalam usaha budidaya ikan belut, yaitu pembenihan dan pembesaran. Cara mengawinkan belut dalam pembenihan dilakukan dengan banyak tahap dengan tujuan memproduksi anakan.

Sedangkan pembesaran adalah menghasilkan ikan belut yang berkualitas. Berikut ini adalah beberapa tahap yang dilakukan dalam proses pembenihan yang sering dilakukan:

Persiapan Media

Hal pertama yang harus dilakukan saat masa pembenihan atau perkawinan adalah menyiapkan media yang akan digunakan. Karena memakan waktu yang lama, tahap ini dilakukan bersamaan dengan pemeliharaan induk belut.

Adapun bahan yang diperlukan adalah lumpur, pelepah pisang, jerami, pupuk kandang hingga dekomposer/EM4. Selanjutnya semua bahan tersebut difermentasikan hingga bahan siap untuk dijadikan tempat pemijahan.

Cara Pembuatan Media Pemijahan

Setelah bahan pemijahan siap, Anda tinggal meracik dengan benar media tersebut. Caranya adalah bagian paling bawah adalah jerami dengan tinggi 10-15 cm. Dilanjutkan dengan pupuk kandang dengan tinggi yang sama.

Kemudian di atasnya adalah pelepah pisang yang di atasnya dimasukkan larutan dekomposer. Jika telah tersusun dengan rapi, tutup rapat dan biarkan selama kurang lebih sebulan lamanya.

Setelah masa satu bulan telah lewat, Anda bisa memasukkan lumpur setinggi 10-15 cm. Lalu diamkan selama dua Minggu. Media ini akan siap sebagai bahan pemijahan apabila Anda menusuk bahan tersebut dan keluar busa serta mengeluarkan bau yang menyengat.

BACA JUGA  Budidaya Belut Air Bersih

Persiapan Induk

Begitu media pemijahan siap untuk digunakan, langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah menyeleksi induk jantan dan betina yang akan dikawinkan. Pilih indukan yang berkualitas untuk mendapatkan bibit yang berkualitas pula.

Namun, sebelumnya Anda harus bisa membedakan mana induk jantan dan betina, karena fisiknya yang hampir mirip. Caranya dengan melihat ciri-ciri ikan belut tersebut.

Pemijahan Benih

Jika indukan berkualitas yang akan digunakan telah siap, selanjutnya Anda bisa menebarnya untuk dapat melakukan perkawinan. Yang harus Anda perhatikan adalah perbandingan indukan dalam media tersebut.

Apabila menggunakan drum yang dipotong menjadi dua, maka perbandingan jantan dan betina adalah 1:5. Jika media semakin besar, perbandingannya pun bisa disesuaikan.

Yang tidak boleh Anda lupa selama masa pemijahan atau perkawinan ini adalah pemberian makan yang tepat waktu dan pakan yang berkualitas. Bisa berupa potongan bekicot atau ikan kecil. Jarak waktu dua Minggu dari masa penebaran induk, Anda dapat memeriksa apakah belut sudah berhasil melakukan perkawinan atau belum.

Cara yang biasa dilakukan adalah dengan menusuk media tersebut dengan ranting. Apabila menghasilkan gelembung, maka masa perkawinan tengah berlangsung. Kemudian biarkan media tersebut selama seminggu lamanya.

Pemanenan Benih

Pemanenan benih bisa Anda lakukan dengan cara mengeluarkan lumpur dari media pemijahan tersebut. Setelah lumpur terangkat, Anda dapat menangkap benih, kumpulkan dan cuci dengan bersih. Letakkan benih-benih tersebut ke dalam kolam atau tempat bersih lainnya. Dalam tahap ini, Anda bisa menambahkan pelepah pisang dengan tujuan agar benih bisa bersembunyi dan terlindungi dari sengatan matahari.

Baca Juga:

Tips Budidaya Belut Bagi  Pemula

Tips Budidaya Belut Bagi  Pemula
artisanalbistro.com

Cara di atas merupakan metode yang umum dan banyak dilakukan. Namun sebenarnya ada trik lain bagi yang memiliki lahan terbatas atau tidak mau menggunakan lumpur, yakni dengan media air bersih.

Bahkan cara ini lebih mudah dan bisa menghasilkan produksi yang lebih optimal. Selain itu, keuntungan lainnya adalah kemudahan dalam mengontrol perkembangan belut, menurunkan tingkat kanibalisme, serta penebaran benih bisa dalam jumlah banyak.

Apapun medianya, bagi seorang pemula harus memperhatikan hal-hal penting. Berikut adalah tips utama yang harus diperhatikan:

1. Pemilihan Media dan Perhatikan Kadar Air

Jika memiliki lahan yang cukup luas, bisa menggunakan media lumpur seperti pada pembahasan cara mengawinkan belut di  atas. Namun untuk di tempat yang sempit lebih disarankan menggunakan kolam terpal atau membuat kolam dari semen. Selain bisa menghemat area, kolam seperti ini sebenarnya bisa menampung banyak bibit.

BACA JUGA  Budidaya Belut di Kolam Terpal

Hanya saja sirkulasi air harus benar-benar diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH pada air sebab lendir dari tubuh belut dapat mengubah kadar air. Apabila sirkulasi tidak terkontrol baik, maka kolam akan cepat keruh. Air kolam yang sudah mencapai pH 7 harus dinormalkan kembali atau segera disirkulasi.

2. Pemilihan Bibit

Bibit yang berkualitas pastinya akan menghasilkan panen yang unggul. Perhatikan betul belut bibit, pilihlah yang lincah dan tubuhnya tidak memiliki luka. Belut yang sehat akan berkembang secara maksimal. Selain itu, ukuran bibit harus sama atau setidaknya merata dalam satu kolam. Ini untuk menghindari kanibalisme antar bibit.

3. Waktu Pemberian Pakan

Bagi pemula harap memperhatikan waktu pemberian pakan bibit sebab ini akan mempengaruhi perkembangan pertumbuhan belut. Pemberian pakan yang teratur dan sesuai jadwal bisa mengoptimalkan hasil panen nantinya. Berikan pakan yang berjenis pakan alami, seperti bekicot, pelet, atau sisa daging ayam yang sudah dicincang kecil.

4. Proses Panen

Setelah mengikuti cara mengawinkan belut yang benar, tinggal menunggu waktu panennya saja. Sebenarnya tidak ada batasan waktu kapan belut bisa dipanen karena sebesar apapun ukurannya belut bisa dinikmati dan tetap bergizi. Hanya saja biasanya orang-orang melakukan panen setelah 3 atau 4 bulan sejak menyebar benih agar maksimal.

Ambil beberapa induk yang berkualitas baik untuk menghasilkan bibit-bibit baru selanjutnya. Pisahkan calon bibit jantan dan betina agar tidak tercampur dengan belut-belut lainnya.

Ciri bibit jantan yang baik adalah kepalanya tumpul, panjang badan 40 – 50 cm, kulit gelap atau abu-abu, serta sudah berusia 10 bulan ke atas. Sedangkan untuk belut betinanya berkepala runcing, panjang badan 20 – 30 cm, kulit cenderung terang (warna punggung hijau muda dan perut kekuningan), serta berusia 9 bulan ke atas.

Tanya Jawab Seputar Cara Mengawinkan Belut

1. Pertanyaan: Bagaimana cara membedakan belut jantan dan betina untuk proses perkawinan?

Jawaban: Belut jantan biasanya memiliki tubuh yang lebih ramping dan panjang, serta dua alat kelamin eksternal yang menonjol. Sedangkan belut betina umumnya lebih besar dan bulat, dengan satu alat kelamin internal yang terlihat sebagai bintik putih di belakang kepala.

2. Pertanyaan: Kapan waktu yang tepat untuk mengawinkan belut?

Jawaban: Waktu yang tepat untuk mengawinkan belut biasanya terjadi saat musim hujan atau ketika suhu air meningkat, karena kondisi ini merangsang aktivitas reproduksi belut.

BACA JUGA  Pakan Belut

3. Pertanyaan: Bagaimana cara menstimulasi belut agar mau berkembang biak?

Jawaban: Anda dapat menstimulasi belut dengan meningkatkan suhu air dan memberikan lingkungan yang tenang serta menyediakan tempat persembunyian yang cukup.

4. Pertanyaan: Berapa lama proses perkawinan belut berlangsung?

Jawaban: Proses perkawinan belut biasanya berlangsung selama beberapa jam hingga satu hari. Selama proses ini, belut jantan akan melepaskan sperma yang akan ditangkap oleh belut betina untuk membuahi telur.

5. Pertanyaan: Apakah ada tanda-tanda bahwa belut telah berhasil mengawinkan?

Jawaban: Setelah proses perkawinan, belut betina akan mulai mengeluarkan telur yang akan menempel pada substrat atau benda di sekitarnya. Telur biasanya terlihat sebagai massa gelatin transparan yang dapat ditemukan di permukaan air atau di sekitar tanaman air.

Kesimpulan

Cara mengawinkan belut untuk mendapatkan bibit yang berkualitas memang dibutuhkan waktu yang lama, utamanya saat persiapan medianya.

Untuk itu Anda yang tengah melakukan budidaya ikan belut, bisa membuat media pemijahan untuk bibit selanjutnya. Sehingga saat panen tiba, bibit berkualitas telah siap untuk ditebar kembali.

Adapun waktu penangkapan bisa disesuaikan dengan keinginan peternak, baik secara harian maupun sekaligus pada periode tertentu.

Kalau menggunakan media kolam proses panen bisa lebih mudah karena bisa melalui cara penjaringan. Setelah itu tinggal menguras kolam untuk mempersiapkan ternak selanjutnya. Agar belut-belut yang dipanen tidak mati, masukkan belut ke dalam drum atau ember sebelum dipasarkan.

Cara Mengawinkan Belut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *