Cara Menanam Tebu

Posted on

Cara menanam tebu harus benar-benar diperhatikan agar mendapat hasil yang maksimal. Tebu adalah bahan utama dalam pembuatan gula yang dimanfaatkan pada bagian batangnya. Bisa dibilang, tebu menjadi bahan murni untuk gula melalui proses pemisahan sari tebu menggunakan alat mesin yang di peras hingga ke akarnya.

Sekilas Tentang Tanaman Tebu

Sekilas Tentang Tanaman Tebu
marketeers.com

Tanaman tebu merupakan tanaman pangan jenis rumput-rumputan. Tak hanya sebagai bahan pembuatan gula, tebu juga dimanfaatkan untuk pembuatan vetsin. Tanaman ini memiliki kandungan manis sangat tinggi di bagian batangnya dan banyak sekali manfaat dibalik rasa manis yang ada pada tebu.

Tebu dapat tumbuh di iklim tropis dengan varietas yang sangat banyak misalnya tebu kuning, tebu merah dan masih banyak lagi. Proses memanen tebu tidak tergantung musim. Bahkan di musim pancaroba, tanaman ini bisa menghasilkan panen yang memuaskan.

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menanam Tebu

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menanam Tebu
ragambudidaya.blogspot.com

Saat menanam tebu hendaknya perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak salah langkah. Pertama adalah perhatikan iklim dan cuaca. Tebu merupakan tanaman yang sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Untuk tumbuh dengan baik dibutuhkan suhu yang panas sekitar 25 – 28 derajat Celcius.

Dan jangan lupa bahwa cara menanam tebu juga dipengaruhi oleh curah hujan, dibutuhkan sekitar 100 mm per tahun curah hujan agar tebu tumbuh dengan baik. Hal ini mempengaruhi intensitas sinar matahari.

Cuaca berawan pada siang dapat mempengaruhi pembentukan gula, sedangkan pada malam hari menghambat proses fotosintesis yang kemudian menyebabkan naiknya suhu dan kelebihan pernafasan.

Akan tetapi, angin berkecepatan kurang dari 10 km/jam berdampak baik, karena bisa menurunkan suhu. Selain itu, berfungsi juga untuk menurunkan kadar CO2 di sekitar tajuk tebu dan bisa melancarkan proses fotosintesis.

Selain itu, keadaan tanah juga harus di cek sebagai langkah selanjutnya. Tanah yang baik untuk ditanami tebu adalah mediteran, regosol, aluvial, dan podsolik. pH tanah yang dibutuhkan adalah dengan tingkat keasaman netral atau sekitar 6,4 – 7,7. Kadar tanah diperlukan agar pertumbuhan tebu bisa sempurna.

pH tanah di bawah rata-rata akan menyebabkan sistem perakaran tidak mampu menyerap air dan unsur hara pada tanah sedangkan pH tinggi membuat tanah kekurangan kapur fosfat sehingga tebu mengalami klorosis karena unsur Fe pada daun tidak tersedia.

Waktu tanam tebu di tanah yang kering adalah dilakukan pada bulan Oktober – Desember. Namun pada tanah lembab sebaiknya dilakukan saat awal memasuki musim kemarau.

BACA JUGA  Cara Menanam Bunga Gelombang Cinta

Cara Menanam Tebu

Cara Menanaman Tebu
mediamadura.com

Menanam tebu bisa dilakukan di halaman rumah dengan lahan yang terbatas ataupun di perkebunan. Hal ini sah-sah saja karena tebu tak hanya diolah untuk menghasilkan gula saja namun bisa dikonsumsi oleh masyarakat sebagai makanan.

Meski sudah sangat jarang ditemukan, tapi orang-orang di desa masih banyak mengkonsumsi tebu secara langsung.

1. Persiapan Lahan

Tanaman tebu akan baik bila ditanam dengan persiapan lahan yang sempurna. Setelah melihat keadaan tanah selanjutnya ada yang namanya proses persiapan lahan. Lahan bisa dipersiapkan dengan dua metode. Pertama adalah teknik pembajakan. Hal ini perlu dilakukan untuk menggemburkan tanah.

Tujuannya adalah untuk membuat tanah mengalami proses pertukaran oksigen dan membuang racun yang ada di dalam tanah. Bila memilih cara ini sebaiknya buat alur-alur sedalam 20 cm.

Metode yang kedua adalah teknik reynoso atau pengolahan tanah. Hal ini dilakukan untuk tanah dengan kandungan air yang cukup banyak. Lahan yang akan ditanam dengan metode ini harus membuat cekungan sekitar 40 cm.

Tebu bisa tumbuh pada segala jenis tanah, namun sebaiknya pilih tanah dengan kecukupan air yang optimal. Tanah yang baik adalah jenis bersolum dalam lebih besar dari 60 cm, lempung berpasir maupun lempung liat.

2. Pemilihan Bibit

Cara menanam tebu yang tepat adalah dengan memilih bibit tebu terlebih dahulu. Untuk menghasilkan tebu dengan kualitas tinggi, maka bibit yang digunakan pun juga harus unggul. Ciri-ciri bibit tebu berkualitas dapat dilihat dari tanaman tebu induk.

Salah satu ciri yang paling terlihat adalah batang yang panjang dan tebal. Dengan batang tebu seperti ini, besar kemungkinan tanaman baru yang dihasilkan akan besar dan sehat.

Ada beberapa bibit tebu yang biasa digunakan. Pertama, bibit pucuk yaitu diambil dari tebu yang umurnya sudah sekitar 1 tahun. Kemudian diambil tunas mudah sebanyak 3 – 4 tunas dengan panjang batang 20 cm.

Lalu ada bibit muda, yang diambil dari tebu berumur sekitar 7 bulan lalu dipotong 2 – 3 batang yang akan dijadikan indukan stek. Selain itu ada juga rayungan, bibit yang biasanya muncul setelah lahan sudah sering ditanami tebu. Bibit ini akan muncul pada pucuk batang yang telah mati.

Pilih batang yang panjang dan tebal agar bibit baru nantinya dapat tumbuh sehat. Pada buku atau ruas-ruas tanaman tebu nantinya akan tumbuh tunas baru. Belilah bibit tebu sesuai dengan keperluan saja untuk hasil panen yang maksimal.

3. Proses Menanam

Teknik yang baik saat menanam tebu adalah dengan menggunakan bibit yang asalnya dari stek dengan 5 – 8 mata tunas. Jarak tanam adalah sekitar 1 meter pada stek yang akan ditanamkan kemudian juringan dibuat sedalam 1,25 – 1,35 meter.

BACA JUGA  Cara Menanam Hairgrass

Khusus untuk tanah basah, sebaiknya stek dipilih dengan 3 mata tunas dan ditanam dengan metode tumpang tindih. Untuk menghemat tenaga, saat menanam tebu di tanah basah sebaiknya gabungkan tebu dengan mata tunas 5-6 lalu buat menjadi 2 bagian.

Saat menanam tebu, posisi batang tebu yang tepat adalah horizontal dan bukan tegak. Apabila ditanam secara tegak, batang tebu tidak akan menjadi tunas yang berarti tanaman tebu tidak akan tumbuh.

Perawatan Tanaman Tebu

Perawatan Tanaman Tebu
youtube.com

Merawat tebu tidaklah harus seorang ahli. Masyarakat biasa juga bisa asal rajin dan tekun. Selain mudah, tebu adalah tanaman yang tidak terlalu rewel jadi biaya untuk merawatnya juga tergolong murah. Kecuali bila tebu terserang hama dan penyakit, ini membutuhkan perhatian ekstra.

1. Penyiraman

Merawat tanaman yang baru tumbuh harus dilakukan dengan hati-hati. Selanjutnya adalah proses penyiraman, langkah ini cukup penting namun tergantung dengan kondisi cuaca yang terjadi setelah proses penanaman.

Menyiram tanaman tebu juga penting setelah terjadi proses pemupukan. Setidaknya siram tebu setelah 3 hari tanaman ini dipupuk.

2. Penyulaman

Kemudian ada yang namanya penyulaman. Proses ini adalah pergantian bibit tebu juga tanaman tebu yang baru saja ditanam tidak sesuai yang diharapkan. Cara ini baru bisa dilakukan setelah tebu berumur sekitar 2 minggu.

Lihat keadaan tebu, jika tanaman terlihat tidak berkembang maka langsung lakukan teknik penyulaman agar proses tumbuh tebu normal lainnya tidak ikut terhambat.

3. Penyiangan

Cara menanam tebu yang baik adalah dengan memperhatikan segala penghambat tumbuhnya tanaman pangan satu ini. Penyiangan dilakukan untuk menghentikan tanaman pengganggu atau gulma yang tumbuh di sekitar tanaman tebu.

Artikel Lain: Cara Menanam Brokoli

Untuk area tanam yang tidak luas, proses ini bisa dilakukan dengan mencabuti gulma saja tapi jika lahan tebu luas maka tanaman liar ini bisa dimusnahkan dengan menggunakan herbisida dengan merek seperti DMA, Amexon, Gesapax. Proses ini bisa dibagi dalam beberapa tahap untuk memantau pertumbuhan gulma di sekitar tebu.

4. Pemupukan

Pemupukan pada umumnya hanya dilakukan sebanyak sekali yakni pada saat tunas muncul. Pemberian pupuk ini bisa membuat tanaman tebu tumbuh dengan kuat sehingga akan memuaskan saat dipanen.

Pupuk yang baik untuk digunakan agar tanaman tebu tumbuh baik adalah pupuk yang mengandung banyak nitrogen. Sebaiknya gunakan pupuk dengan bahan alami seperti pupuk kandang ayam.

Proses ini juga bisa dilakukan saat melihat tanaman tebu kurang subur. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk jenis KCL. Hal ini dilakukan secara bertahap mengikuti kondisi cuaca dan tanah pada lahan tebu.

Pemupukan merupakan proses yang sangat penting ketika tengah menanam tebu. Hal ini dikarenakan pemupukan secara langsung mempengaruhi produktivitas panen tebu. Diketahui tanaman tebu yang diberi pupuk akan meningkat produktivitasnya sebesar 77,06%.

BACA JUGA  Cara Menanam Strawberry

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Semua jenis tanaman pasti memiliki potensi untuk diserang hama dan penyakit. Misalnya saja ulat penggerek pada masa pembibitan berlangsung. Untuk antisipasi sebaiknya pilih jenis tebu yang tergolong tahan terhadap hama dan penyakit.

Gunakan Tricogama Sp, Lalat Jatiroto, atau Thiodan 35 EC untuk membasmi ulat penggerek. Caranya adalah dengan menyemprotkan cairan tersebut di seluruh bagian tanaman tanpa terkecuali.

Memanen Tebu

Memanen Tanaman Tebu

Proses penanaman tebu hingga panen membutuhkan waktu kurang lebih 12 bulan bergantung pada jenis tebu yang ditanam.Tanaman tebu sendiri biasanya dipanen pada musim kering atau sekitar bulan April hingga Oktober.

Untuk memanen tanaman tebu, jangan gunakan gunting untuk memotong batangnya, karena terlalu tebal. Demi hasil terbaik, gunakan parang atau gergaji untuk memotong batangnya. Potong tanaman tebu sedekat mungkin dengan tanah untuk menghasilkan tanaman tebu yang melimpah.

Selain menggunakan parang atau gergaji, tebu juga dapat dipanen dengan mencabut akarnya langsung dari tanah. Cara ini dipakai apabila tebu tidak akan ditanam lagi.

Untuk mencabut tanaman tebu dari akar, pertama-tama galilah tanah disekitar tanaman dengan kedalaman 20 cm. Lalu, cabut tanaman tebu sekaligus akar-akarnya. Saat memanen tebu jangan lupa untuk menghilangkan ujung tebu.

Ketika panen tebu dilakukan ada dua sumber tenaga yang bisa digunakan yakni manual atau manusia dan mesin. Panen tebu menggunakan tenaga manual sendiri dibagi menjadi dua cara yakni loose cane dan bundle cande.

1. Panen Tebu dengan Cara Loose Cane

Salah satu cara memanen tebu yang bersumber pada tenaga manusia adalah panen tebu dengan cara loose cane. Tahapan memanen tebu dengan cara ini dimulai dengan menebang batang tebu.

Selanjutnya batang tebu yang telah ditebang dipotong pangkal dan ujungnya. Batang tebu yang telah dipotong lalu ditumpuk membentuk barisan yang disusun secara melintang.

2. Panen Tebu dengan Cara Bundle Cane

Pada dasarnya, cara panen tebu menggunakan tenaga manusia memiliki tahapan serupa, baik itu cara bundle cane maupun loose cane.

Hanya saja, pada tahapan bundle cane, setelah batang tebu dipotong, batang tersebut bukannya dibiarkan melainkan diikat dan disusun dalam suatu barisan.

3. Panen Tebu Menggunakan Mesin

Selain menggunakan tenaga manusia, panen tebu juga dapat dilakukan secara mekanik. Ada dua cara panen tebu yang dilakukan secara mekanik yakni Wholestalk harvester dan Chopper harvester.

Pada panen tebu dengan cara Wholestalk harvester, batang tebu dipotong sedekat-dekatnya dengan permukaan tanah. Karena tebu dipotong hampir di pangkal batang, maka hasil dari panen dengan cara ini biasanya berbentuk lonjoran yang tergeletak di tanah.

Setelah batang tebu dipotong, selanjutnya batang tebu akan dibawa dan diletakan dan disusun di atas guludan.

Sementara itu, panen tebu dengan cara Chopper harvester dilakukan dengan memotong batang tebu yang telah dipotong sebelumnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Umumnya batang tebu tersebut dipotong dengan ukuran 20-40 cm yang disebut dengan billet.

Cara menanam tebu memang cukup praktis dan mudah. Cara-cara di atas patut dicoba bagi yang ingin memulai budidaya tanaman tebu baik di lahan dekat rumah maupun lahan perkebunan.

Cara Menanam Tebu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *