Cara Menanam Pare

Cara Menanam PareDi Indonesia pare merupakan salah satu makanan yang memiliki rasa khas. Dibalik rasanya yang pahit sayuran ini ternyata memiliki banyak khasiat. Sebagian masyarakat ingin membudidaya tanaman ini agar bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Pada artikel kali ini akan mengulas tentang cara menanam pare beserta penjelasan lengkap tentang tanaman pare

Apa Itu Tanaman Pare?

Apa itu Tanaman Pare
kampustani.com

Pare atau biasa dikenal dengan peria merupakan salah satu tanaman yang berasal dari India Barat dan Bulma. Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau atau putih memiliki permukaan kulit bintil-bintil. Batang pada sayuran ini kecil dan panjang dengan memiliki bentuk daun berbentuk menjari permukaan atas berwarna hijau tua dan bagian bawah berwarna hijau muda.

Tanaman pare termasuk jenis kelompok mentimun, semangka dan labu-labuan dalam golongan cucurbitaceae bisa dimanfaatkan sebagai sayuran maupun bahan pengobatan. Tanaman ini tumbuh merambat dan menjulur dengan sulurnya memiliki bentuk spiral. Pare dapat dikonsumsi secara langsung sebagai lalapan maupun bisa dijadikan bahan olahan makanan.

Memiliki nama latin momordica charantia, ternyata tanaman pare sudah dibudidayakan sejak abad ke-16 di China. Pada 1758, ahli botani dari China, Li, menyebutkan kalau budidaya pare di wilayah China bagian selatan didapat dari tanaman liar. Inilah sebabnya sampai sekarang pare menjadi sayuran yang penting di daerah ini.

Di Indonesia, tidak ada catatan yang secara khusus menyebutkan kapan pertama kali pare masuk ke Indonesia. Hanya saja, pare memang sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera sejak berabad-abad silam.

Jenis-jenis Tanaman Pare

Jenis-jenis Tanaman Pare
tanamanbawangmerah.blogspot.com

Sebelum pembahasan tentang cara menanam pare terlebih dahulu akan diulas tentang jenis-jenis pare yang paling umum dikenal di Indonesia terdiri dari tiga jenis. Pertama pare putih atau biasa dikenal dengan sebutan pare gajeh atau baru bodas yang berarti berwarna putih. Ciri-ciri pare ini memiliki bentuk bulat panjang dan besar.

Kedua pare hijau jenis ini banyak ditemui di pasaran. Warnanya hijau apabila sudah tua akan berubah menjadi orange. Ciri pare ini berbentuk kecil dengan permukaan bintil-bintilnya kecil dan lebih halus. Rasa khas pare ini pahit namun justru inilah yang disukai oleh konsumen.

Ketiga pare belut sering dikenal dengan sebutan pare ular. Cirinya berbentuk bulat lonjong dan agak melengkung. Rasa buah ini tidak terlalu pahit berbeda dengan pare hijau. Panjang pare belut, atau di Jawa biasa disebut krai bisa mencapai 60 cm. Tekstur kulit pare belut cenderung lebih halus daripada pare hijau atau putih.

Manfaat Tanaman Pare Bagi Kuliner dan Kesehatan

Manfaat Tanaman Pare Bagi Kuliner dan Kesehatan
tanamanbawangmerah.blogspot.com

Pare yang memiliki rasa pahit ternyata banyak manfaat di bidang kuliner bisa dijadikan bahan olahan masakan. Pare bisa diolah menjadi makanan pecel pare, semur pare, santan pare, tumis pare, serta bisa dijadikan menu tambahan pada makanan siomay. Makanan-makanan tersebut banyak disukai juga di kalangan masyarakat.

Pare memiliki kandungan zat-zat nutrisi dan gizi sehingga bermanfaat untuk kesehatan yaitu dapat mengobati gangguan pernafasan, diabetes, sebagai antioksidan, melindungi kehamilan, bisa mengurangi sembelit, menjaga sistem kekebalan tubuh, menurunkan berat badan, menyembuhkan luka.

Dalam satu buah pare, terkandung banyak vitamin antara lain vitamin C, vitamin A, vitamin B1, B2, B3, serta folat. Tidak hanya itu, ada juga kandungan beragam mineral antara lain zat besi, kalium, magnesium, kalsium, seng, dan juga fosfor. Bahkan ada juga karbohidrat, serat dan antioksidan.

Salah satu manfaat terkenal dari buah pahit ini adalah untuk menurunkan kadar gula darah. Ini sebabnya dalam beberapa studi disebutkan bahwa konsumsi pare dapat membantu penderita diabetes type 2 dalam menurunkan gula darah serta kadar HbA1c. Senyawa insulin dalam pare sangat baik untuk menurunkan kadar gula darah.

Menurut Peraturan Menkes RI No. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, Pare termasuk dalam kelompok pangan sayuran Golongan B, dengan kandungan zat gizi per porsi (100 gram) adalah: 25 Kal, 5 gram karbohidrat, dan 1 gram protein. Ukuran satu  porsi sayuran kurang lebih satu gelas setelah dimasak serta ditiriskan.

Lingkungan yang Sesuai Untuk Menanam Pare

Lingkungan yang Sesuai Untuk Menanam Pare
busy.org

Secara umum tanaman pare bisa ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Namun, biasanya tanaman pare yang tumbuh di dataran tinggi buahnya kecil dan berarti tumbuh kurang maksimal. Tanah yang dibutuhkan pada tanaman ini yaitu tanah gembur serta banyak mengandung humus.

Waktu yang paling cocok untuk menanam pare pada saat awal musim hujan maupun awal musim kemarau. Pare pada umumnya tidak cocok ditumbuhi pada tanah yang banyak genangan air. Tanaman pare tidak banyak membutuhkan sinar matahari dan bisa tumbuh di lahan-lahan pekarangan.

Alat dan Bahan Untuk Menanam Pare

Alat dan Bahan Untuk Menanam Pare
youtube.com

Cara menanam pare terbilang cukup mudah untuk dikerjakan bahkan jika tidak memiliki lahan luas bisa menggunakan pot saja. Adapun alat dan bahan yang perlu dipersiapkan sebelum menanam pare jika dalam pot yaitu benih pare, pot ukuran sedang, cetok, air, media tanam, bambu, kawat dan tali.

Sedangkan cara menanam pare jika ingin dibudidaya perlu menyiapkan alat dan bahan diantaranya benih pare, pupuk kandang dan pupuk kimia, abu dapur, insektisida (racun hama), fungisida (racun penyakit), bambu, tali, dan kantong plastik. Lalu alat-alatnya sekop kecil, cangkul, garpu, linggis, penyemprot, serta kereta dorong.

Cara Menanam Pare dengan Tepat

Cara Menanam Pare Dengan Tepat
youtube.com

Sayuran pare terkenal dengan rasanya yang pahit. Namun, rasa pahit tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk dijadikan sayuran yang memiliki khasiat. Tanaman pare tumbuh mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi dan tidak terlalu memerlukan paparan sinar matahari. Berikut ini cara menanam pare dengan tepat antara lain :

1. Mempersiapkan Benih Pare

Tanaman pare berkembang biak dengan menggunakan benih. Cara menanam pare dengan memilih benih tanaman pare yang telah masak. Proses pemilihan biji harus tergolong tumbuhan pare yang sehat serta tidak terkena penyakit maupun hama. Setelah mendapat buah pare yang akan dijadikan benih tahap selanjutnya tanaman pare dibelah jadi dua. Lalu ambil biji tanaman pare dan jemur dibawah terik sinar matahari.

Usahakan memilih bibit dengan kualitas baik. Cara mendeteksi apakah bibit pare termasuk yang baik atau tidak cukup mudah. Caranya dengan menghangatkan benih pada air jernih. Pada air jernih yang dihangatkan, masukkan benih pare dan tunggu selama 30 menit. Benih pare yang baik akan mengambang sedangkan yang buruk tenggelam.

2. Penanaman Pare

Setelah mendapatkan benih pare proses  selanjutnya penanaman pare. Gemburkanlah tanah dengan cara mencangkul agar racun di dalam tanah keluar. Lalu buatlah bendengan setinggi kurang lebih 30 cm dan panjang menyesuaikan lahan yang akan ditanami pare.

Artikel Lain: Cara Menanam Bunga Melati

Selanjutnya, beri pupuk organik lalu campurkan media tanam dengan diaduk. Setelah proses pencampuran buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 6 cm lalu masukkan benih pada setiap lubang masing-masing 3 buah. Terakhir tutuplah lubang tanam tersebut.

3. Membuat Para-para

Para-para merupakan tempat tumbuh untuk dijadikan rambatan pare. Karena pare termasuk dalam tanaman merambat maka diperlukan para-para agar bisa tumbuh baik.

Pembuatan para-para menggunakan bambu yang sudah dibelah-belah lalu di susun panjang sekitar 200 cm diatas ladang tanaman pare. Sebaiknya para-para berbentuk kotak agar pare bisa tumbuh bagus dan tertata rapi.

Proses Pemupukan Tanaman Pare

Proses Pemupukan Tanaman Pare
abahtani.com

Proses selanjutnya setelah selesai dengan cara menanam pare yaitu pemupukan. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman ini. Perlu melakukan proses pemupukan dengan pupuk organik maupun anorganik. Pemberian pupuk organik saat tanaman sudah berumur sekitar 21 hari. Pupuk yang bagus dipakai bernama pupuk NPK.

Pemupukan dilakukan dengan dikucur pada lubang tanam dan dilakukan beberapa kali. Pemupukan pertama saat tanaman 2 hst kedua saat 40 hst dan ketiga saat 60 hst. Masing-masing dosis yang diberikan pada lubang tanam untuk pemupukan pertama dan kedua 5 gr/tanaman sedangkan ketiga 10 gr/tanaman.

Cara Merawat Tanaman Pare

Cara Merawat Tanaman Pare
abahtani.com

Ada beberapa teknik yang akan dilakukan yaitu teknik penyiangan, proses ini dilakukan ketika hama atau parasit tumbuh tinggi disekitar tanaman pare. Caranya mencabut hama hingga akarnya agar tidak tumbuh lagi. Kemudian, teknik penyiraman harian dapat dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari.

Artikel Lain: Cara Merawat Buah Jambu Kristal

Teknik berikutnya ada teknik penyulaman yaitu melihat benih tumbuhan yang gagal teknik ini dilakukan 1 minggu setelah penanaman pare. Yang terakhir pemangkasan pare bertujuan agar tanaman pare bisa tumbuh lebih banyak. Proses ini dilakukan sebanyak dua kali dengan memangkas bagian cabang tanaman tersebut.

Pengendalian Hama Penyakit Pare

Pengendalian Hama Penyakit Pare
youtube.com

Hama dan penyakit biasanya akan mulai mendekati tanaman saat mulai tumbuh produktif. Untuk itu dalam proses cara menanam pare perlu diperhatikan adanya tahap pengendalian hama penyakit pare agar pare tetap tumbuh besar.

Cara pengendaliannya menutupi tanaman pare yang telah berkembang dengan plastik agar terlindungi dari serangan hama. Adanya ancaman penyakit dapat memberikan insektisida dengan porsi yang telah ditentukan. Lakukan pengendalian ini secara rutin terhadap tanaman agar tetap sehat.

Ada beberapa jenis hama yang umum menyerang tanaman pare yaitu ulat grayak, kumbang daun, dan lalat buah. Ulat grayak biasanya menyerang pare pada malam hari dimana keesokan harinya tanaman akan habis dimakan ulat ini.

Kumbang daun sering menyerang daun pare dimana daun akan berubah warna menjadi kecoklatan dan kering. Produksi tanaman bisa menurun karena kumbang daun ini. Sedangkan untuk lalat buah, hama ini menyerang daging pare dimana daging buah akan berubah mencair dan penuh belatung.

Pemanenan Pare

cara memanen pare
youtube.com

Umumnya, tanaman pare baru bisa dipanen ketika sudah berumur 60-90 hari. Jika ditujukan untuk dikonsumsi, maka buah yang dipanen haruslah yang sudah tua. Ciri-ciri pare yang sudah tua namun tidak terlalu tua, ukurannya mencapai ukuran maksimum, dan bintil pada kulit masih rapat.

Jika panen ditujukan untuk tujuan pembibitan, maka panen buah ketika sudah berwarna kuning, bintil pada kulit melebar dan daging buah menjadi lunak. Ketika memanen pare, lakukan dengan perlahan dan hati-hati. Petik satu per satu pare bersama sebagian tangkainya. Pemanenan bisa dengan tangan ataupun gunting yang tajam.

Pasca panen, pare harus disimpan dalam karung, container, atau keranjang untuk dilakukan penyortiran. Karena termasuk kategori sayuran yang cepat busuk, segera bersihkan dan cuci pare yang telah disortir. Segera setelah dikeringkan, kemas dalam plastik ataupun bisa langsung dipasarkan sesuai permintaan konsumen.

Demikianlah artikel pembahasan jenis, manfaat, dan cara menanam pare dengan tepat yang bisa dilakukan di rumah maupun di lahan luas. Tanaman yang memiliki khasiat serta manfaat untuk kehidupan sehari-hari ini bisa dibudidaya dengan baik agar bisa menikmati hasilnya dengan dikonsumsi sendiri maupun dijual.

Cara Menanam Pare

Leave a Comment