abahtani.com

Cara Budidaya Burung Murai Batu Medan

Posted on

Cara Budidaya Burung Murai Batu Medan – Masyarakat banyak mencari tahu cara budidaya burung murai batu medan.

Selain karena harganya mahal, burung yang berasal dari Sumatera Utara ini memiliki perbedaan dengan burung murai batu lain. Tubuh lebih besar dan tegak saat berkicau. Bulu ekornya lebih panjang, serta suara kicauannya yang lantang.

Banyak sekali mereka yang menangkarnya namun gagal membuat telurnya menetas. Ini menjadi salah satu kesulitan yang sering terjadi di kalangan pembudidaya pemula.

Kondisi demikian tentu membuat bingung. Kesempatan kali ini akan menjelaskan bagaimana cara budidaya burung Murai Batu Medan agar telurnya menetas untuk membantu masyarakat yang menekuni budidaya burung ini.

Memahami Perilaku Natural Burung Murai Batu Medan Saat Kawin

Memahami Perilaku Natural Burung Murai Batu Medan Saat Kawin
pinterest.com

Bekal dasar memahami cara budidaya burung murai batu medan agar telurnya menetas adalah mengetahui bagaimana perilaku natural mereka dalam berkembang biak. Dari sana kita bisa berupaya mewujudkan kondisi yang mendekati.

Pada umumnya burung Murai Batu mulai dapat berkembang biak pada usia sekitar 7 bulan. Namun pengalaman yang lebih banyak menghasilkan telur fertil bagi betina adalah pada usia 1 tahun. Pada usia di bawah itu biasanya murai batu belum mengalami masa birahi.

Saat birahi sang jantan akan menarik perhatian betina untuk dikawini, dengan suara kicauannya. Sedangkan tanda betina birahi biasanya suka mendekat kepada jantan.

Selain itu juga ia mulai membuat sarang. Apabila kondisi birahi ini tidak saling bertemu antara jantan dan betina maka mereka akan saling mengejar, namun salah satunya akan menghindar.

Birahi betina lebih sulit muncul daripada birahi jantan yang lebih stabil. Sehingga kuncinya adalah menumbuhkan birahi betina. Caranya dengan memberikan cukup makan, gizi dan memberikan situasi yang aman dan minim gangguan suara maupun hewan lain.

Saat Murai Batu Medan betina birahi sang jantan pasti akan membuahinya. Apabila spermanya membuahi telur maka induk akan mengeluarkan telur yang fertil, namun apabila tidak terbuahi terlurnya akan infertil.

BACA JUGA  Cara Budidaya Kroto

Memahami Perilaku Natural Induk Saat Bertelur

Memahami Perilaku Natural Induk Murai Batu Saat Bertelur
vitaminburung.com

Saat bertelur, induk akan menempatkan telurnya di sangkar. Sekali bertelur induk akan mengeluarkan sekitar 4 telur. Namun biasanya tidak semuanya akhirnya menetas. Terlur dapat menetas apabila dierami dengan baik oleh sang induk. Lama pengeraman biasanya 15 hari.

Induk Murai Batu Medan agar bisa mengerami telurnya dengan baik harus terpenuhi kebutuhan asupan gizi dari makanannya. Apabila tidak terpenuhi ia akan menjadi kelaparan, dan justru memakan telur-telurnya sendiri. Ini ia lakukan untuk bertahan hidup.

Selain itu murai batu di habitat aslinya biasanya menyembunyikan sarangnya agar terbebas dari gangguan saat mengerami.

Suara berisik atau gangguan dari hewan lain bisa membuat mereka sangat terganggu saat mengerami, sehingga ia akan sering meninggalkan sarang. Bahkan terkadang ia bisa sangat terganggu oleh pejantan yang mengajak kawin.

Mengetahui Penyebab Telur Murai Batu Medan Tidak Menetas

Mengetahui Penyebab Telur Murai Batu Medan Tidak Menetas
youtube.com

Dari kedua bahasan diatas, kita bisa mengetahui hal-hal apa saja yang membuat telur murai batu medan tidak menetas. Sebab-sebab tersebut akan dapat kita jadikan pijakan untuk memahami cara budidaya burung murai baru medan agar telurnya menetas. Sebab-sebab itu antara lain:

  • Indukan burung murai batu medan belum cukup umur
  • Telur Burung Murai Batu Medan belum terbuahi
  • Sang Induk kekurangan asupan gizi saat mengerami
  • Terjadi banyak gangguan membuat Induk sering keluar sangkar. Misal berisik, gangguan hewan lain, gangguan pejantan.

Menurut beberapa pengalaman salah satu sebab telur tidak terbuahi bisa dikarenakan kloaka betina ditumbuhi banyak bulu-bulu. Bulu-bulu yang tumbuh di sekitar kloaka betina bisa membuat sperma sang jantan terhalangi oleh bulu-bulu tersebut.

Selain itu terkadang ada faktor lain, yakni faktor kelainan dari induk. Induk bisa mengalami hyperclamsia, yakni kelebihan asupan kalsium. Ini mengakibatkan cangkang telur terlalu keras, sehingga anak burung tidak mampu memecahkannya sendiri dari dalam.

Baca Juga: Cara Budidaya Ayam Petelur

Cara Budidaya Burung Murai Baru Medan Agar Telurnya Menetas

Cara Budidaya Burung Murai Baru Medan Agar Telurnya Menetas
abahtani.com

Berdasarkan prinsip-prinsip di atas kita bisa menerapkan cara budidaya burung murai batu medan di bawah ini agar telurnya bisa menetas.

1. Desain Kandang Yang Kondusif Untuk Berkembang Biak

Desain Kandang Burung Murai Batu Medan Yang Kondusif Untuk Berkembang Biak
omkicau.com

Kandang yang kondusif sangat penting untuk memastikan telur akan dapat menetas. Desain kandang yang baik untuk berkembang biask ada beberapa prinsip yang perlu diterapkan. Pertama adalah pemisahan tempat betina dan jantan saat pra kawin dan pasca, namun pemisahan ini diusahakan bersebelahan.

BACA JUGA  Cara Budidaya Kura-Kura Brazil

Ini menjaga agar sang betina lebih kondusif mempersiapkan diri untuk birahi. Sebab kalau dicampur bisa-bisa sang jantan birahi terlebih dulu dan mengejar-ngejar betina belum pada waktunya sehingga justru membuat betina stress tak mencapi birahi. Selain itu nantinya setelah kawin agar jantan tidak menggangu induk saat mengerami.

Kedua, kandang sebisa mungkin disediakan tempat untuk mengerami. Bisa disediakan kotak dari triplek, atau bambu yang dilubangi. Bahkan jika ada lebih dari satu bisa disediakan agar sang induk bisa memilih mana yang lebih nyaman.

Selain itu juga sebisa mungkin jauh dari jalan raya, ataupun sumber suara bising lainnya. Dan pastikan desain kandang bisa bebas dari gangguan hewan atau serangga lainnya.

2. Memilih Indukan Yang Baik

Memilih Indukan Burung Murai Batu Medan Yang Baik
youtube.com

Cara budidaya burung murai batu medan yang penting berikutnya adalah memilih indukan yang tepat. Sarat dasar indukan yang baik adalah yang sudah cukup umur. Selain itu indukan yang asupan gizinya baik sehingga menghasilkan telur dan sperma yang sehat.

Bagi pejantan biasanya bila merupakan burung jawara akan lebih baik. Sebab kicauan burung jantan jawara bisa menaikkan minat betina untuk kawin, selain itu kita juga bisa mempertahankan gen juara di keturunannya.

3. Proses Pengawinannya

Proses Pengawinan Burung Murai Batu Medan
megabirdfarm.blogspot.com

Proses pengawinannya jangan langsung menaruh keduanya dalam satu sangkar, pisahkan lebih dahulu. Biarkan betina masuk dahulu di sangkar tempat berkembang biak. Tunggu ia benar-benar beradaptasi dan memunculkan tanda-tanda birahi. Biasanya ia akan membuat sangkar, dan mulai suka mendekat-dekat pada sangkar burung jantan.

Saat tanda-tanda birahi pada betina muncul, segera masukkan pejantan ke dalam sangkar betina. Biasanya sang jantan akan langsung mengajaknya kawin. Biarkan proses pembuahan itu terjadi, jaga kondusifitasnya dari kebisingan dan hewan lain agar tidak menggangu. Apabila proses itu sudah selesai, pindahkan kembali pejantan ke sangkarnya.

4. Mengawal Proses Pengeraman

Mengawal Proses Pengeraman Burung Murai Batu Medan
abahtani.com

Cara Budidaya Burung Murai Batu Medan yang sangat penting diperhatikan adalah mengawal proses pengeraman. Mengawal proses pengeraman selama 15 hari susah-susah gampang.

Hal paling penting adalah asupan makanan dan air yang cukup. Mengerami membutuhkan asupan karbohidrat, dan protein yang seimbang. Jangan sampai induk kelaparan sehingga memakan telurnya sendiri.

Hewan-hewan kecil terkadang bisa sangat mengganggu. Misalnya semut yang masuk tempat mengerami, atau cicak yang berada di sekitar sangkar bisa sangat mengganggu.

Kehadiran hewan peliharaan lain seperti kucing dan anjing yang membuat kegaduhan atau mendekati sangkar bisa sangat mengganggu. Termasuk kebisingan dari luar rumah. Pastikan itu semua terminimalisir.

BACA JUGA  Cara Budidaya Udang Air Tawar di Aquarium

Selain itu apabila dalam pemberian makanan selama ini memberikan ekstra yang menambah birahi, sebaiknya dikurangi hingga hari ke 12 mengerami. Karena apabila induk selama mengerami birahinya naik, ia tidak akan mau mengerami.

5. Telur Murai Batu Menetas

Telur Murai Batu Medan Menetas
kicaucicicuit.com

Pada hari ke 13, 14 atau 15 apabila melihat ada cangkang telur yang terjatuh dari sangkar tandanya ada telur yang sudah menetas. Apabila belum ada yang menetas kita perlu mengecek dengan mengetuk cangkangnya sampai retak, sebab jangan-jangan terjadi hyperclamsia. Sehingga anak-anak tersebut bisa keluar dengan bantuan kita.

Selain itujuga untuk mengecek apakah penyebab mereka tidak menetas. Apakah karena infertil, atau karena gagal dalam mengerami. Ciri-ciri infertil adalah tidak adanya bakal anak di kuning telurnya. Sedangkan ciri gagal mengerami adalah adanya bakal anak tetapi sudah mati di dalam telur.

Penjabaran diatas merupakan cara budidaya burung murai batu medan terutama untuk memastikan telurnya dapat menetas. Hal yang paling penting adalah tidak mudah menyerah, dan terus melakukan evaluasi apabila gagal menetaskan telur. Pada satu titik kita akan berhasil menetaskannya. Selamat mencoba!

Cara Budidaya Burung Murai Batu Medan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *