hidupsimpel.com

Cara Budidaya Jamur Tiram

Posted on

Budidaya Jamur Tiram – Konsumsi jamur di Indonesia tergolong masih rendah, yaitu sekitar 0,18 kg per kapita per tahun. Namun, untuk produksinya mencapai 33.163 ton di tahun 2019.

Hal tersebut bisa dicapai karena konsumsi jamur di Indonesia mulai naik dan luasnya potensi pasar luar negeri yang mengonsumsi Jamur. Oleh karena itu, tidak heran jika di Indonesia mulai banyak bermunculan budidaya jamur tiram.

Ada begitu banyak jenis jamur tiram mulai dari tiram putih, tiram abu-abu hingga tiram emas. Semua memiliki keunikan masing-masing. Tak hanya itu, jamur tiram sekarang bukan bisnis yang asing kita dengar. Bahkan, budidaya jamur tiram sudah semakin marak.

Budidaya Jamur Tiram, Bisnis yang Mulai Diminati Banyak Orang

Cara Budidaya Jamur Tiram
hidupsimpel.com

Tingginya kebutuhan jamur, membuat bisnis ini semakin ramai diminati. Bahkan tercatat jika setiap tahunnya, permintaan jamur meningkat sebanyak 10% untuk berbagai kebutuhan, seperti hotel, restoran, dan lain-lain.

Apakah Anda mulai tertarik melakoni usaha ini? Jika demikian, Anda bisa memperhatikan hal-hal dasar mengenai budidaya yang menguntungkan ini.

1. Pemilihan Bibit Jamur Tiram yang Baik

Pemilihan Bibit Jamur Tiram yang Baik
bibitjamur.com

Pemilihan bibit jamur tiram dengan baik dilakukan agar jamur yang dihasilkan merupakan jamur yang berkualitas. Banyak petani jamur yang mengabaikan hal ini, hingga akhirnya menyebabkan jamur tidak tumbuh seperti seharusnya, bahkan panen jamur pun tidak seperti harapan.

Untuk memperoleh bibit jamur terbaik, Anda dapat melakukan dua cara seperti membibitkan sendiri dengan bibit murni, atau membeli dari penjual bibit yang terpercaya.

Namun, untuk pemula, disarankan melakukan pembelian bibit, dibandingkan dengan membibitkan sendiri. Berikut tips memilih bibit jamur tiram berkualitas, antara lain:

  • Pilih bibit yang memiliki BER kurang lebih 75%,
  • Pastikan miselium memiliki warna putih dan sudah tumbuh merata di media tumbuh,
  • Pastikan kembali tanggal pembuatan bibit. Jangan sampai Anda membeli bibit yang telah kadaluarsa,
  • Lakukan konsultasi dengan petani jamur yang sudah berpengalaman.

2. Pembuatan Media Pertumbuhan Jamur

Pembuatan Media Pertumbuhan Jamur
tuntunanberbisnis.blogspot.com

Pada dasarnya, media yang digunakan untuk pertumbuhan jamur, menggunakan baglog. Baglog dibuat dari bekatul dan kapur. Inilah campuran yang mengeluarkan jamur tiram. Cara pembuatan baglog harus diperhatikan dengan baik, bahkan perbandingan grajen serta bekatul harus pas dan sesuai.

Perbandingan membuat baglog, 100 kg grajen, dicampur dengan 10 kg bekatul serta 1 hingga 2 kg kapur atau kalsium.

Untuk membuat baglog, campurkan seluruh bahan tersebut. Aduk hingga rata, Jangan lupa menambahkan air 60% dari berat bahan. Tutup adukan dengan menggunakan plastik atau terpal.

Gunakan plastik sedang dan isi dengan adonan. Komposisi pengisian adonan harus padat. Biasanya, baglog yang memiliki ukuran kecil dan sudah diisi adonan, beratnya dapat mencapai 1,8 kg.

BACA JUGA  Budidaya Jamur Tiram Coklat

3. Fermentasi Media Tumbuh Jamur Tiram

Fermentasi Media Tumbuh Jamur Tiram
klipingjamurtiram.wordpress.com

Dalam budidaya jamur tiram, fermentasi media tumbuh adalah hal yang penting dilakukan. Dengan membuat media tumbuh yang tepat, jamur yang dipanen juga menjadi lebih memuaskan. Tak hanya itu, proses ini juga akan membunuh jamur lain yang akan mengganggu pertumbuhan jamur tiram.

Cara proses fermentasi ini pun cukup mudah. Anda hanya perlu mendiamkan media tumbuh selama 5 hingga 10 hari. Hal tersebut bertujuan agar proses pengeroposan material tanah bisa terjadi.

Ketika berada dalam proses ini, suhu udara yang berada di sekitar media tumbuh akan meningkat hingga 70 derajat celcius, sehingga Anda harus melakukan proses perataan material tanah dengan cara membolak-balikkan material ke semua sisi.

Bila baglog sudah berubah warna menjadi coklat kehitaman, hal ini menandakan media tumbuh sudah siap.

4. Proses Sterilisasi Baglog

Proses Sterilisasi Baglog
zonamadina.wordpress.com

Proses budidaya jamur tiram yang berikutnya adalah sterilisasi baglog. Untuk melakukan sterilisasi, Anda memerlukan beberapa drum.

Untuk drum yang pertama, Anda bisa mengisinya dengan air hingga 50 cm, dari dasar drum. Panaskan air hingga mengeluarkan uap. Tutup drum yang telah dilubangi dan diisi dengan selang besar untuk menghubungkannya dengan drum kedua.

Alirkan uap ke drum kedua dari bawah, bagian atas bisa ditutup dengan pengencang dari besi dan diberi lubang. Drum ketiga diisi media, prosedurnya mirip dengan langkah di atas, sampai drum terakhir. Ketika media sudah berada di suhu 60 derajat celcius, Anda bisa mendiamkannya selama 6 jam, agar dingin secara natural.

Cara sterilisasi ini merupakan sterilisasi chanel. Dibandingkan dengan cara lain, cara ini diketahui lebih mudah dan lebih hemat.

5. Proses Inkubasi Baglog Jamur

Proses Inkubasi Baglog Jamur
jamurselawangi.blogspot.com

Sesudah proses sterilisasi, berikutnya adalah proses inkubasi. Proses inkubasi memakan waktu selama 1 X 24 jam, sampai kembali di suhu normal. Pastikan kembali sirkulasi udara berjalan dengan baik agar mencegah baglog tidak terkena bakteri.

Namun, ketika proses inkubasi, sebaiknya lakukanlah ditempat yang benar-benar bersih dari kontaminan. Kemudian, tempat tersebut juga harus kering (kelembapan di bawah 60%) dan memiliki sirkulasi udara yang baik.

Selain itu juga tempat proses inkubasi tidak boleh terkena cahaya matahari secara langsung dengan temperatur ruangan sekitar 28 hingga 30 derajat celcius.

Pelaku budidaya jamur tiram harus memperhatikan suhu ketika proses inkubasi. Pasalnya, pertumbuhan miselium akan terhambat jika suhunya berada di bawah atau di atas kisaran suhu yang diharuskan. Dengan begitu, ruang inkubasi sebaiknya dilengkapi dengan pengatur maupun pengukur suhu.

Berikut langkah-langkah mengisi bibit ke baglog, antara lain:

  • Siapkan botol bibit dan semprot dengan menggunakan alkohol. Bakar bagian mulut botol dengan menggunakan api spiritus, kemudian matikan api,
  • Buka kapas penyumbat botol dan aduk dengan benda yang sudah disterilkan di api,
  • Pindahkan bibit ke botol sampai sebatas leher sekitar 10 gr bibit, tutup kembali baglog dengan menggunakan kapas.

Masa Inkubasi Jamur

Masa Inkubasi Jamur Tiram
ilmubudidaya.com

Di tahap inkubasi, jamur harus diletakkan di suhu 20 hingga 28 derajat celcius. Kelembapan yang dibutuhkan hingga 70%.

Masa inkubasi berlangsung selama beberapa Minggu, hingga tumbuh miselium. Jika miselium sudah tumbuh, tutup jamur dibuang dan biarkan terbuka. Semprot jamur setiap hari agar kelembapan terjaga dengan baik. Dalam satu bulan, jamur akan mulai tumbuh.

6. Proses Panen Jamur Tiram

Proses Panen Jamur Tiram
mc.tabalongkab.go.id

Masa panen jamur tiram ditandai ketika bagalok mulai tertutup sempurna dengan miselium. Kemudian, jamur tiram tersebut terlihat mekar dan juga membesar. Terlebih lagi jika ujung-ujung jamur tersebut mulai meruncing, maka masa panen pun tiba.

BACA JUGA  Keuntungan Budidaya Jamur Tiram

Setelah budidaya jamur tiram berhasil, tibalah saatnya pada proses panen. Sebagai pengusaha jamur, Anda harus memahami cara panen dengan baik.

Hindari memanen jamur dengan menggunakan tangan kosong, karena akan menyebabkan luka serta terjadi pembusukan pada jamur. Proses panen dilakukan dengan menggunakan cutter bersih dan tajam.

Potong di pangkal batang dan letakkan ke keranjang. Anda tidak boleh membersihkan jamur di dalam ruangan pengembangan. Untuk masalah pengemasan, Anda bisa memasukkan jamur ke plastik transparan dan beri gelembung cukup. Hindari terlalu banyak memberikan udara karena dapat mengeluarkan gas.

Selain itu hindari membuka pintu secara lebar-lebar, sampai cahaya bisa masuk. Hal tersebut akan mengganggu kadar kelembapan ruangan.

Biasanya baglog jamur bisa dipanen mulai 5 hingga 8 kali, jika perawatannya baik. Baglog yang bobotnya 1 kg pada umumnya akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7 kg hingga 0,8 kg. Kemudian, baglog bisa dibuang atau dijadikan sebagai material kompos.

Disarankan untuk tidak melewatkan masa panen. Masa panen yang terlewat biasanya ditandai dengan tudung dari jamur tiram berwarna kuning kecoklatan atau tudung tersebut pecah. Jika hal tersebut terjadi, maka jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama.

7. Pengemasan Jamur Tiram

Pengemasan Jamur Tiram

Setelah jamur selesai di panen, berikutnya adalah proses pengemasan. Dalam proses pengemasan, Anda dapat mengemasnya menggunakan plastik PE.

Sesuaikan dengan permintaan pasar. Anda dapat mengemas per 5 ons, 2 ons atau pun 1 ons. Hal yang harus diperhatikan ialah kemasan harus memiliki sedikit udara. Hal tersebut untuk menjaga kualitas jamur agar terlihat segar.

Jamur tiram merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki sifat cepat dikonsumsi sesudah dipanen. Selain itu jamur juga tidak akan tahan lama bila dibiarkan dalam udara terbuka. Jamur akan cepat berubah warna, berair dan mudah terkelupas dari batang.

Sehingga, untuk mengatasi hal tersebut, jika ingin mengirim jamur ke luar daerah yang memiliki jarak cukup jauh, lebih baik dikemas di dalam kemasan menggunakan plastik dan sealer rapat.

Untuk masalah transportasi, lebih baik menggunakan jasa cargo udara, sehingga bisa sehari sampai. Jamur yang sudah dikemas akan lebih awet, bahkan hingga 3 hari lamanya. Jika dimasukkan ke dalam lemari es dapat bertahan 4 hari. Bahkan, jamur dengan jenis eastern dapat bertahan hingga 7 hari lamanya.

Tips Meningkatkan Hasil Panen Budidaya Jamur Tiram

Tips Meningkatkan Hasil Penen Budidaya Jamur Tiram

Menjalankan usaha budidaya memang memerlukan ketelitian, ketekunan dan teknik. Tanpa disadari, ada begitu banyak hal sederhana yang belum diketahui dengan baik, namun menjadi cara ampuh untuk meningkatkan panen.

Contohnya untuk bagian baglog. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan, agar hasil panen jamur tiram bisa melimpah ruah, antara lain:

Artikel Lain: Cara Budidaya Jamur Merang Alami

1. Beri Lubang pada Baglog ketika Spora Sudah Menyebar

Ketika spora menyebar hingga ke seluruh bagian baglog, pada tahap inilah jamur siap tumbuh. Di saat yang bersamaan ini pula, Anda dapat memberi lubang di bagian baglog. Bagian penting ini harus dilakukan agar hasil panen bisa lebih maksimal. lubangi bagian atas baglog tanpa perlu membuka kapas penutup.

Jangan lupa buat 2 sampai 3 lubang serta biarkan jamur tumbuh. Setelah masa panen, Anda bisa membuat kembali lubang dengan jumlah yang lebih banyak. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi penguapan yang berada di dalam baglog sehingga air bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk pertumbuhan jamur.

BACA JUGA  Hama dan Penyakit Jamur Tiram

2. Jangan Buka Penutup di Panen Pertama

Hindari membuka kapas penutup saat panen pertama. Banyak petani yang masih keliru saat memperlakukan baglog jamur. Contohnya, mereka membuka kapas penutup di panen pertama, dan mencungkil bagian dalam.

Memang, hal ini dilakukan agar jamur yang tumbuh menjadi lebih banyak. Namun, tanpa disadari, hal ini malah menjadi teknik yang tidak tepat, karena baglog bisa mengalami penguapan sehingga cepat mengering.

3. Gunakan Sprayer saat Menyiram

Lakukan penyiraman dengan sprayer. Pelaku budidaya jamur tiram hendaknya memperhatikan teknik penyiraman dalam perawatan budidaya jamur yang satu ini.

Teknik penyiraman yang disarankan yaitu menggunakan sprayer dan membentuk kabut. Padahal, biasanya pelaku budidaya biasanya melakukan penyiraman dengan berbentuk tetesan-tetesan air.

Kemudian, lakukan penyiraman sebanyak dua hingga tiga kali sehari. Namun, perhatikan pula suhu dan juga kelembapan kumbung. Jangan sampai kumbung terlalu basah ataupun terlalu kering. Dengan begitu, jaga suhunya sekitar 16 hingga 24 derajat celcius.

4. Sebelum Menyusun, Buka Kertas Penutup Baglog

Buka cincin dan kertas penutup baglog sebelum disusun. Kemudian, barulah mendiamkannya selama kurang lebih 5 hari. Hindari suhu yang terlalu panas atau kering, sehingga jika lantai budidaya menggunakan tanah, lakukan penyiraman sehingga kelembapannya selalu terjaga.

Kemudian, barulah memotong ujung baglog untuk memberikan ruang pertumbuhan jamur agar lebih lebar. Namun, hindari penyiraman selama tiga hari. Dengan begitu, penyiraman cukup pada lantai saja untuk menjaga kelembapan.

5. Lakukan Penyinaran pada Kumbung

Hanya saja pastikan pelaku budidaya jamur tiram harap memahami jika tetaplah hindari penyinaran kumbung dengan sinar matahari secara langsung. Dengan begitu, bukalah pintu atau jendela kumbung sekitar 10 hingga 15 menit saja. Jangan terlalu lebar, yang terpenting cahaya dapat masuk menerangi ruangan.

Tips Hindari Kontaminasi Jamur Tiram

Tips Hindari Kontaminasi Jamur Tiram
plantationconsultant.blogspot.com

Bisnis budidaya jamur tiram memang sangat menggiurkan. Namun, untuk menjalankannya tidak sederhana seperti yang kita bayangkan. Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam proses budidaya adalah kebersihan.

Kontaminasi jamur lain pada jamur tiram tentu saja sangat mengganggu. Bahkan, terkadang kita tidak menyadari jika hal-hal kecil yang dilakukan merupakan penyebab kontaminasi.

Agar usaha budidaya semakin “moncer” berikut beberapa tips hindari kontaminasi jamur, antara lain:

1. Mencampur Media Baru dengan Media Lama

Mencampur media budidaya jamur tiram baru dengan media lama
mencampurkan media jamur tiram – daquagrotechno.org

Mungkin, sekilas hal ini terlihat menguntungkan karena modal yang dibutuhkan menjadi lebih kecil. Namun, mencampur media baru dan media lama bukanlah tindakan yang tepat.

Media lama dapat menjadi sumber kontaminasi berbahaya. Hindari menunda memisahkan jamur yang sudah terkontaminasi dengan jamur yang masih sehat. Bila Anda sudah mengetahui ada beberapa jamur yang terkontaminasi, segera mungkin langsung pisahkan agar tak menular.

2. Menggunakan Alas yang Sama dari Luar Area Budidaya

Menggunakan alas yang sama dari luar area budidaya jamur tiram
alas kaki untuk area budidaya – republika.co.id

Mengapa tidak boleh menggunakan alas kaki yang sama dari luar lokasi budidaya? Karena, hal tersebut akan mengakibatkan kontaminasi jamur, bisa saja alas kaki yang digunakan sebelum menginjak maupun bersinggungan dengan sumber kontaminasi. Baju yang digunakan juga harus diperhatikan dengan baik.

3. Membawa Makanan ke Dalam Area Budidaya

Membawa makanan ke dalam area budidaya jamur tiram
jangan membawa makanan ke area budidaya jamur – pxhere.com

Usahakan tidak membawa makanan dari luar ke dalam area budidaya. Sisa makanan mungkin saja tercecer dan akan menghasilkan jamur oncom yang menyerang kumbung. Sehingga, lebih baik hindari membawa makanan ke area budidaya, agar tidak membawa dampak buruk.

4. Hindari Menggunakan Air Kotor

Hindari menggunakan air kotor untuk budidaya jamur tiram
tidak menggunakan air kotor – mancingmania.com

Memang, air begitu dibutuhkan saat proses budidaya jamur tiram. Namun, hal yang harus dicermati adalah, hindari menggunakan air kotor. Air kotor bisa saja memiliki kandungan organisme yang merugikan jamur, sehingga pastikan menggunakan air bersih.

5. Gunakan Bunsen atau Api Saat Proses Inokulasi

Di atas telah dijelaskan mengenai proses inokulasi dalam budidaya jamur tiram. Proses inokulasi pada jamur tiram sebaiknya menggunakan Bunsen atau api untuk mengantisipasi organisme-organisme yang bisa merusak media jamur.

Kemudian, cucilah kembali dan simpan seluruh peralatan tanam jamur ditempat yang bersih. Menjaga peralatan tanam jamur selalu bersih bisa meminimalisir kontaminasi ketika alat tersebut akan digunakan kembali.

Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Lele

Video Budidaya Jamur Tiram Modern Untuk Pemula

Merupakan bisnis yang menguntungkan jika kita dapat menjalankannya dengan baik. untuk mencapai laba yang besar, usahakan tetap menggunakan bahan-bahan yang berkualitas.

Hindari menggunakan bahan yang buruk, karena akan menurunkan kualitas dan harga jamur tiram yang nantinya Anda pasarkan. Selamat mencoba usaha budidaya jamur tiram.

Budidaya Jamur Tiram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *